KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, pemerintah belum akan memulangkan anak muda Indonesia yang ikut dalam acara Jambore Pramuka Dunia 2023 di Korea Selatan. Menurut Retno, sebagian besar peserta dari Indonesia yang mengikuti acara itu dalam kondisi baik. Dia pun terus memantau perkembangan mereka dari Jakarta. "Belum. Belum (belum akan menarik pulang). Tadi pas sebelum mulai ini sudah masuk istana saya melakukan telepon lagi dan saya tanya rencana mereka dan
so far belum ada rencana apa-apa," ujar Retno di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (6/8/2023).
Baca Juga: Jambore Pramuka Dunia di Korsel Dilanda Cuaca Panas, Kwarnas Buka Suara "Mudah-mudahan kondisi membaik dalam arti cuaca menjadi tidak semakin panas. Tetapi yang patut kita syukuri adalah sebagian besar dari mereka dalam kondisi baik-baik saja," ungkapnya. Retno menjelaskan, saat ini ada 1.500 anak muda Indonesia yang mengikuti Jambore Pramuka Dunia 2023. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul juga sudah beberapa kali mengunjungi para peserta. "Jadi delegasi kita menurut KBRI Seoul jumlahnya ada sekitar 1.500. Alhamdulillah mayoritas mereka hampir semuanya dalam kondisi baik-baik saja," tutur Retno. Retno mengakui, tantangan yang harus dihadapi peserta jambore itu sangat berat. Utamanya karena kondisi cuaca panas ekstrem. Sehingga, dia terus memantau anak-anak muda Indonesia itu terus-menerus. "Dari waktu ke waktu saya terus pantau mereka melalui kedutaan kita di Seoul. Jadi alhamdulillah anak-anak dalam kondisi baik," tutur Retno. Diberitakan, Jambore Pramuka Dunia 2023 digelar di Saemangeum, Provinsi Jeolla Utara, Korea Selatan pada 1-12 Agustus 2023. Dilansir dari
The Guardian, Kamis (3/8/2023), sebanyak 43.000 anak muda dari 158 negara hadir dalam acara empat tahunan tersebut. Namun, para peserta terpaksa berhadapan dengan cuaca panas dengan suhu mencapai 38 derajat celsius dan kelembapan tinggi.
Baca Juga: Too Hot for K-pop as South Korea Scrambles to Save Scout Jamboree Hal ini menyebabkan sekitar 400 peserta dilarikan ke rumah sakit dengan gejala ringan, seperti sakit kepala, pusing, dan kelelahan. Kondisi tersebut diperparah dengan fasilitas perkemahan yang kurang memadai, sanitasi buruk, area tergenang banjir, makanan terbatas, dan toilet kotor.
Berdasarkan perkembangan terakhir, sejumlah negara mulai menarik kontingen mereka dari lokasi perkemahan. Salah satunya Inggris yang mengumumkan, sekitar 4.000 anak dan sukarelawan yang menghadiri jambore akan ditarik dan pindah ke hotel di Seoul. Sementara itu, delegasi pramuka Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk mundur dari acara jambore. Kepala Boy Scouts of America, Lou Paulson mengumumkan, pihaknya berencana untuk kembali ke Camp Humphreys di pangkalan militer AS di Pyeongtaek, Korea Selatan. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul
"Jambore Pramuka Dunia di Korsel Dilanda Panas Ekstrem, Pemerintah Belum Berencana Pulangkan Kontingen Indonesia " Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto