Panca Budi Idaman bidik Rp 857 miliar dari IPO



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bertambah lagi perusahaan yang siap menawarkan saham perdana atau initial public offering (IPO). Dalam waktu dekat, PT Panca Budi Idaman, produsen kantong plastik, berencana melepas 738,8 juta saham baru ke publik.

Jumlah saham tersebut setara dengan 33% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Nilai nominal saham itu Rp 100, dengan kisaran harga IPO antara Rp 810 hingga Rp 1.160 per saham.

Jadi, Panca Budi membidik dana segar Rp 598,43 miliar hingga Rp 857 miliar dari IPO. Perusahaan ini juga akan mengalokasikan maksimal 73,88 juta saham atau 10% dari total saham baru yang ditawarkan untuk program employee stock allocation (ESA).


Tan Hendra, Direktur Keuangan Panca Budi, mengatakan, 70% dana yang diperoleh dari aksi korporasi ini akan digunakan untuk ekspansi. Panca Budi berencana menambah pabrik, fasilitas distribusi dan mesin. Lalu, sebesar 30% akan digunakan untuk modal kerja, seperti pembelian bahan baku.

Perusahaan akan mengembangkan area distribusi ke wilayah Indonesia timur. Hal ini diwujudkan dengan membangun tujuh gudang hingga 2019 mendatang.

Lalu, Panca Budi juga akan meningkatkan kapasitas produksi dengan memperbaharui mesin dan membangun dua pabrik baru di Jawa dan Sulawesi. Saat ini, perusahaan ini memiliki kapasitas produksi sebesar 6.000 ton per bulan. Nantinya, kapasitas produksi ini akan bertambah menjadi 27.000 ton dalam satu tahun.

Tak hanya itu, Panca Budi juga akan merambah bidang medis dengan membuat kantong darah dan kantong air susu ibu (ASI). "Kami juga berencana membuat security bag untuk e-commerce," tutur Hendra di Jakarta, Selasa (31/10).

Dalam IPO itu, Panca Budi menunjuk Bahana Sekuritas, BCA Sekuritas dan CIMB Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana efek. Mardy Susanto, Direktur Utama BCA Sekuritas, mengatakan, harga saham IPO Panca Budi mencerminkan valuasi price to earning ratio (PER) 2018 sekitar 7 kali-10 kali. "Jadi masih menarik untuk investasi," ujar dia.

Pada semester I-2017, Panca Budi mencatat pendapatan Rp 1,6 triliun, naik 1,32% year on year (yoy). Lalu laba bersihnya naik mencapai Rp 97,7 miliar atau tumbuh 24,14% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini