KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten kemasan plastik PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) mencatatkan kinerja positif pada Kuartal ketiga tahun ini. Direktur dan Sekretaris Perusahaan PBID, Lukman Hakim, mengungkapkan bahwa perusahaan berhasil mencatatkan peningkatan penjualan sebesar 11% pada kuartal ketiga tahun 2024 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Melansir laporan keuangan perusahaan, pendapatan PBID mencapai Rp 3,89 triliun meningkat dari Rp 3,50 triliun pada kuartal ketiga tahun 2023. Pencapaian ini sejalan dengan target pertumbuhan penjualan tahunan PBID yang berada di kisaran 10%.
Selain pendapatan yang mengalami pertumbuhan, laba perusahaan juga meningkat secara signifikan. PBID berhasil meraih laba sebesar Rp 385 miliar pada kuartal ketiga tahun ini, naik dari Rp 258 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Ada Program Makanan Bergizi, Panca Budi Siap Dukung UMKM Lewat Kemasan Terjangkau Meski pertumbuhan di kuartal ketiga ini melebihi target perusahaan sepanjang tahun 2024. Lukman mengakui bahwa PBID belum ada rencana untuk merevisi kenaikan target pertumbuhan. "Kenaikan penjualan dan pendapatan kami ada kenaikan sekitar 11% pada periode yang sama tahun sebelumnya. Artinya target tahunan kami sudah tercapai. Tapi sejauh ini belum ada rencana revisi target penjualan," ujar Lukman kepada KONTAN, Selasa (29/10). Menurut Lukman, peningkatan ini didukung oleh permintaan yang stabil dari sektor makanan dan minuman (mamin), laundry pakaian, usaha kecil menengah (UMKM), serta layanan pesan antar makanan yang terus berkembang. Untuk mendukung pertumbuhan bisnis, PBID telah mengalokasikan belanja modal atau
capital expenditure (capex) sebesar Rp 41 miliar sepanjang tahun 2024. Hingga kuartal ketiga, sekitar 80% dari anggaran tersebut telah diserap, sebagian besar dialokasikan untuk pemeliharaan aset perusahaan. Ke depannya, PBID akan fokus pada strategi ekspansi pasar ke wilayah Jawa Timur dan Indonesia Timur, sekaligus meningkatkan kualitas produk, melakukan inovasi dan diversifikasi produk, serta efisiensi biaya operasional untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan. "Selain itu, perusahaan juga berkomitmen meningkatkan nilai merek (
brand value) agar lebih kompetitif di pasar," ujar dia. Lukman optimistis bahwa harga jual produk PBID akan kembali positif, terutama didorong oleh pertumbuhan di sektor mamin, laundry pakaian, UMKM, serta layanan pesan antar makanan. Ia juga menambahkan bahwa program makanan bergizi dari pemerintah saat ini diharapkan menjadi katalis positif bagi perusahaan. PBID, yang memiliki posisi kuat dalam menyediakan kemasan berkualitas tinggi untuk kalangan UMKM, berencana untuk mendukung program ini dengan memperluas pangsa pasar di kalangan tersebut. "Melalui inovasi berkelanjutan dan upaya memperluas pangsa pasar di wilayah strategis, PBID akan terus tumbuh dengan target pertumbuhan penjualan yang stabil di kisaran 10%," pungkasnya.
Baca Juga: Prospek Pertumbuhan Industri Kemasan Indonesia di Tengah Tantangan Bahan Baku Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tri Sulistiowati