Panca Budi Idaman (PBID) optimistis penjualan tahun 2018 bakal melebihi target awal



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) optimistis kinerja perusahaan tahun ini bisa lampaui target. Di awal tahun, perusahaan itu menargetkan revenue bisa tumbuh 12% dari capaian 2017 Rp 3,49 triliun, menjadi kisaran Rp 3,91 triliun.

Sementara, per september 2018 perusahaan itu sudah mencatatkan penjualan hingga Rp 3,17 triliun. Melihat kondisi tersebut, emiten itu pun optimistis hingga akhir 2018 mampu meraup kenaikan revenue hingga 20% atau sekitar Rp 4,1 hingga Rp 4,2 triliun.

"Untuk November kami belum bisa bilang, tapi diperkirakan hingga Desember kurang lebih naik 20% dari capaian 2017," kata Corporate Secretary PBID Lukman Hakim kepada Kontan.co.id, Kamis (13/12).


Dia juga mengatakan, dengan capaian revenue dalam sembilan bulan terakhir Rp 3,17 triliun, maka bisa diperkirakan setiap bulannya PBID memperoleh revenue sekitar Rp 350 miliar. Sehingga, berdasarkan perhitungan Kontan, bisa diperkirakan capaian revenue PBID per November sekitar Rp 3,52 triliun atau sudah melampaui capaian revenue 2017 yakni Rp 3,49 triliun.

"Kontribusi terbesar penjualan paling besar masih dari plastik food grab, di mana dari total penjualan sebanyak 62% berasal dari hasil plastik bag, dan 38% dari biji plastik. Nah, dari 62% itu, sekitar 70%nya berasal dari penjualan plastik food grab dan diperkirakan hingga akhir tahun, penjualan masih di support itu," ungkapnya.

Hingga September 2018, perusahaan yang bergerak di bidang produksi barang kemasan food grade dan barang kemasan lainnya yang terintegrasi dengan kegiatan produksi, distribusi dan perdagangan membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 48,13%.

Laba bersih tahun berjalan PBID juga mengalami kenaikan sebesar Rp 81,96 miliar atau sebesar 48,13%, dari Rp 170,29 miliar pada kuartal III-2017 menjadi Rp 252,25 miliar di periode yang sama tahun ini. 

Kenaikan laba bersih tahun berjalan Perseroan terutama disebabkan oleh peningkatan pada penjualan dan efisiensi biaya yang mana terlihat dari peningkatan gross profit margin naik dari 14,42% pada tanggal 30 September 2017 menjadi 15,01% pada tanggal 30 September 2018.

Selain itu, margin laba bersih naik dari 6,71% menjadi 7,96% pada kuartal III-2018. Kenaikan tersebut, didukung adanya efisiensi biaya produksi karena peningkatan kapasitas Pabrik di Jawa Tengah, dan juga didukung biaya tenaga kerja yang murah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .