Panca Budi (PBID) Optimistis Raih Kinerja Positif di Sisa Tahun 2024, Ini Strateginya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) percaya diri dapat melanjutkan tren positif kinerja keuangannya memasuki semester II-2024.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, penjualan bersih PBID tumbuh 5,53% year on year (yoy) menjadi Rp 2,48 triliun pada semester I-2024. 

Pada saat yang sama, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk PBID naik 50,82% yoy menjadi Rp 252,44 miliar.


Manajemen PBID mengaku capaian kinerja perusahaan pada semester pertama lalu mencerminkan permintaan terhadap berbagai produk kemasan plastik yang cukup tinggi di Indonesia. Perusahaan ini pun menatap prospek bisnis pada semester kedua dengan optimistis.

Baca Juga: Panca Budi (PBID) Bagikan Dividen Rp 300 Miliar, Estimasi Yield Mencapai 9,11%

PBID membidik pertumbuhan penjualan sebesar 10% sampai akhir tahun nanti. Adapun net profit margin perusahaan ini diproyeksikan tumbuh di atas 10%.  “Per Juni 2024, net profit margin kami menyentuh 10,2%,” tutur Direktur dan Sekretaris Perusahaan Panca Budi Idaman Lukman Hakim, Minggu (28/7).

Terdapat sejumlah faktor yang dapat menopang laju kinerja PBID selama tahun 2024 berjalan. Di antaranya tingginya konsumsi kemasan plastik di sektor makanan dan minuman, laundry pakaian, dan lain-lain. Produk kemasan plastik PBID juga menyasar ke pasar-pasar tradisional, pelaku UMKM, dan pebisnis online food delivery yang terus tumbuh.

Lebih lanjut, PBID juga terus melanjutkan langkah ekspansi penetrasi pasar ke Jawa Timur dan Indonesia Timur. Hal ini seiring dengan selesainya pembangunan pabrik PBID di Jawa Tengah.

Selain itu, PBID juga berusaha terus meningkatkan kualitas produk dan layanan, inovasi produk dan diversifikasi produk, efisiensi biaya operasional, dan meningkatkan brand value.

Baca Juga: PBID Incar Pertumbuhan Laba 8%-10%

Tak ketinggalan, Manajemen PBID juga memastikan bahwa perusahaan tidak terdampak oleh isu maraknya barang plastik impor, terutama dari China. 

“Jarang ada impor untuk kemasan plastik, kecuali houseware (peralatan rumah tangga),” tandas dia.

Selanjutnya: KKP: 66 Perusahaan Sudah Ajukan Izin Pengelolaan Tambang Pasir Laut Hasil Sedimentasi

Menarik Dibaca: 5 Cara Membantu Anak Remaja Mengatasi Kesepian, Moms Harus Tahu!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi