Panca Budi siap gencar ekspansi usai IPO



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Panca Budi Idaman Tbk menawarkan 738,8 juta saham baru kepada publik lewat aksi initial public offering (IPO). Harga penawaran dari aksi pencatatan saham perdana ini ada di rentang Rp 810-Rp 1.160 per saham.

Dengan demikian setelah IPO Panca Budi diperkirakan akan meraup dana segar sekitar Rp 598,43 miliar-Rp 857,01 miliar. Sebagaimana dimuat dalam prospektur perseroan, dana hasil IPO ini nantinya akan digunakan untuk ekspansi dan modal kerja.

Anggaran dana ekspansi adalah sebesar 70% dari total dana IPO atau sekitar Rp 418,90 miliar-Rp 599,91 miliar. Sebanyak 25% dari dana ekspansi ini digunakan untuk penambahan pabrik dan fasilitas distribusi, sedangkan 45% lainnya untuk penambahan mesin. Sementara itu, 30% sisanya dari dana IPO atau sekitar Rp 179,52 miliar-Rp 257,10 miliar akan digunakan untuk modal kerja Panca Budi berikut anak-anak usahamnya. Modal kerja ini tentunya akan digunakan untuk operasional perusahaan meliputi pembelian bahan baku dan pembayaran biaya lainnya yang berkaitan dengan produksi. Dierektur Keuangan Panca Budi Tan Hendra melanjutkan, ada tiga growth strategy perusahaan yang termasuk dalam rencana ekspansi usai IPO. Pertama, perusahaan berencana mengembangkan area distribusi ke area Indonesia timur. Hal ini diwujudkan dengan pembangunan 7 gudang yang akan berlangsung dari 2017 hingga 2019 nanti. Kedua, Panca Budi juga berencana meningkatkan kapasitas prosduksi. Langkah yang sitempuh antara lain dengan memperbarui mesin dan membangun dua pabrik baru yakni di Jawa dan Sulawesi.


Sebagai informasi, saat ini Panca Budi memiliki kapasitas produksi sebesar 6.000 ton per bulan. Kedepannya perusahaan berencana menambah kapasitas sebesar 27.000 ton per bulan dalam satu tahun. Ketiga, perusahaan juga berencana membuat produk baru. Tan Hendra bilang Panca Budi akan merambah bidang medical dengan membuat kantong darah dan kantong air susu ibu (ASI). “Kami juga berencana bikin security bag untuk e-commerce,” tuturnya saat paparan publik di Jakarta, Selasa (31/10).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dessy Rosalina