KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (
PMMP) semakin yakin dapat merealisasikan target bisnis yang dibidiknya di tahun ini. Hal itu tercermin dari pencapaian ciamik perseroan di semester pertama yang disebut masih sejalan dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya. Asal tahu saja, PMMP membidik pertumbuhan bisnis yang cukup impresif di tahun ini. Emiten pengolah makanan beku berbasis udang ini menargetkan peningkatan volume penjualan sebesar 11% menjadi 19.000 sampai dengan 20.000 ton, serta peningkatan penjualan sebesar 11% menjadi US$ 185 juta. "Sesuai dengan laporan keuangan interim perseroan per 30 Juni 2021, pencapaian kami masih sejalan dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya. Namun sedikit terhambat akibat adanya isu container
shortage secara global," ungkap
Corporate Secretary PMMP Christian Jonathan saat dihubungi Kontan, Rabu (29/9).
Sebagai gambaran, hingga Juni lalu Panca Mitra Multiperdana membukukan penjualan neto sebesar US$ 85,77 juta. Jumlah itu naik 2,91% dari periode yang sama tahun lalu senilai US$ 83,34 juta. Kinerja positif PMMP ini, didukung oleh meningkatnya penjualan ekspor terutama ke pasar Amerika Serikat (AS). Mengutip catatan Kontan.co.id (27/8), penjualan PMMP ke pasar AS mengalami peningkatan 11,2% menjadi US$ 74,3 juta pada Juni 2021. Selain itu, volume penjualan juga meningkat dari tahun lalu, menjadi 9.677 ton dari tahun sebelumnya sebesar 9.412 ton.
Baca Juga: Pabrik anyar resmi beroperasi, Panca Mitra (PMMP) yakin volume penjualan naik 11% Sejalan dengan hal itu, Christian pun menyampaikan bahwa katalis positif bisnis PMMP di tahun ini, didukung oleh bangkitnya kegiatan ekonomi dan juga industri Horeka di AS yang sempat lumpuh akibat pandemi korona di tahun lalu. "Pertumbuhan dan pemulihan ekonomi Amerika Serikat menjadi katalis positif bagi perseroan untuk mendukung peningkatan ekspor ke negara tersebut," sambungnya. Demi mencapai pertumbuhan bisnis di tahun ini, perseroan pun telah menyiapkan sejumlah strategi bisnis. Mulai dari pembangunan pabrik baru, ekspansi pasar ke Uni Eropa, peluncuran
brand baru untuk pasar domestik (Ebinoya), dan juga meningkatkan porsi penjualan produk
value added. Chrstian menyebut, pembangunan pabrik ke-8 telah rampung pada September 2021 lalu. Dengan adanya pabrik anyar ini, diproyeksikan dapat meningkatkan kapasitas produksi khususnya untuk porsi produk
value added. Terkait dengan rencana perluasan pasar ekspor ke Uni Eropa, Chritian berharap PMMP sudah mulai bisa melakukan ekspor perdana di tahun ini. Sebab, pada akhir tahun lalu, perseroan telah mendapatkan sertifikasi ASC, yakni sertifikasi yang dibutuhkan untuk melakukan ekspor ke Uni Eropa.
"Selain itu, PMMP juga telah melaksanakan
grand launching brand milik perseroan, bernama Ebinoya. Ebinoya sendiri rencananya akan dipasarkan pada pasar domestik untuk menangkap potensi peningkatan permintaan pasar domestik ke depannya," lanjut Christian.
Terakhir, PMMP juga berupaya untuk meningkatkan porsi penjualan produk
value added untuk meningkatkan profitabilitas perseroan. Strategi ini dijalankan karena perseroan ingin mengurangi porsi penjualan produk komoditas, khususnya Raw Shrimp. Sebab, kompetisi di variasi ini sangat ketat, terutama dari India dan Ekuador yang berfokus pada produk
raw shrimp. "Sedangkan untuk produk Value Added ini, supply-nya masih sangat sedikit dan
demand-nya sangat tinggi, sehingga memiliki marjin yang lebih baik," kata dia. Sebagai informasi, perusahaan ini mampu mencetak laba bersih sebesar US$ 6,14 juta per 30 Juni 2021 atau meningkat 16,7% dibandingkan dengan laba bersih pada 30 Juni 2020 sebesar US$ 5,26 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .