KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak dapat dipungkiri lagi, pandemi covid-19 memberikan dampak besar pada rantai pasok kopi Indonesia. Irvan Helmi, Ketua Dewan Pengurus Sustainable Coffee Platform Indonesia (SCOPI) menyebut butuh sinergi banyak pihak untuk keberlanjutan industri kopi, "Dalam 30 tahun mendatang kopi akan menjadi komoditas langka. Salah satu faktor kelangkaannya adalah climate change. Yaitu suhu udara yang tak mendukung pertumbuhan produksi kopi itu sendiri. Misalnya kopi jenis Arabica yang tadinya cocok ditanam di ketinggian dengan suhu udara cenderung dingin akan sulit bertahan lama akibat cuaca panas dan serangan hama,” ujarnya dalam webinar Kopi Tirto, Jumat (18/12).. Menengok hal itu, dirinya berharap kepada masyarakat dan Pemerintah setempat bisa menjaga keberlangsungan produksi kopi. Pasalnya, Irvan mencatat sepanjang tahun 2008 sampai 2018, jumlah produksi kopi Indonesia meningkat dari 698 ton menjadi 722 ton.
Pandemi berdampak pada rantai pasokan, begini pertahanan industri kopi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak dapat dipungkiri lagi, pandemi covid-19 memberikan dampak besar pada rantai pasok kopi Indonesia. Irvan Helmi, Ketua Dewan Pengurus Sustainable Coffee Platform Indonesia (SCOPI) menyebut butuh sinergi banyak pihak untuk keberlanjutan industri kopi, "Dalam 30 tahun mendatang kopi akan menjadi komoditas langka. Salah satu faktor kelangkaannya adalah climate change. Yaitu suhu udara yang tak mendukung pertumbuhan produksi kopi itu sendiri. Misalnya kopi jenis Arabica yang tadinya cocok ditanam di ketinggian dengan suhu udara cenderung dingin akan sulit bertahan lama akibat cuaca panas dan serangan hama,” ujarnya dalam webinar Kopi Tirto, Jumat (18/12).. Menengok hal itu, dirinya berharap kepada masyarakat dan Pemerintah setempat bisa menjaga keberlangsungan produksi kopi. Pasalnya, Irvan mencatat sepanjang tahun 2008 sampai 2018, jumlah produksi kopi Indonesia meningkat dari 698 ton menjadi 722 ton.