KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebanyak 20% populasi dunia terkunci karena wabah pandemi Covid-19. Sistem kerja dari rumah (work from home) dan tinggal di rumah (stay at home) menjadi langkah strategis untuk pencegahan wabah meluas. Rumah menjadi segalanya dan membentuk tren hunian masa depan. Ketua Umum DPP Realestat Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida mengatakan tren permukiman saat ini dan ke depan membutuhkan lebih banyak ruang terbuka. Fasilitas di kawasan permukiman juga dibentuk selengkap dan sealami mungkin. “Selain itu, hunian kini dimanfaatkan untuk bekerja, belajar, beribadah. Pada titik itu, pengembang perlu berpikir kreatif mendesain hunian dengan memperhatikan sistem pencahayaan alami, sirkulasi udara, sistem sanitasi yang baik dan sehat” ujar Totok dalam webinar, Kamis (18/2).
Pandemi corona dinilai memunculkan tren hunian baru
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebanyak 20% populasi dunia terkunci karena wabah pandemi Covid-19. Sistem kerja dari rumah (work from home) dan tinggal di rumah (stay at home) menjadi langkah strategis untuk pencegahan wabah meluas. Rumah menjadi segalanya dan membentuk tren hunian masa depan. Ketua Umum DPP Realestat Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida mengatakan tren permukiman saat ini dan ke depan membutuhkan lebih banyak ruang terbuka. Fasilitas di kawasan permukiman juga dibentuk selengkap dan sealami mungkin. “Selain itu, hunian kini dimanfaatkan untuk bekerja, belajar, beribadah. Pada titik itu, pengembang perlu berpikir kreatif mendesain hunian dengan memperhatikan sistem pencahayaan alami, sirkulasi udara, sistem sanitasi yang baik dan sehat” ujar Totok dalam webinar, Kamis (18/2).