KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tahun pandemi Covid-19 ini, produsen minyak sawit (CPO), PT Eagle High Plantation Tbk (BWPT) secara hati-hati menggunakan belanja modalnya. Selain itu perusahaan juga menunda ekspansi penambahan kapasitas baru. Henderi Djunaidi, Direktur BWPT mengatakan capital expenditure/capex tahun ini hanya digunakan untuk pemeliharaan mesin produksi. "Sampai sekarang sudah spending sekitar Rp 60 miliar untuk peremajaan fasilitas yang berhubungan dengan produksi," ujarnya saat paparan publik perseroan virtual, Rabu (12/8). Selain itu, BWPT juga menunda rencana ekspansi pabrik baru di Kalimantan Timur untuk waktu yang belum ditentukan. Seperti yang diketahui, BWPT berencana membangun sebuah pabrik kelapa sawit dengan kapasitas pengolahan hingga 60 ton tandan buah segar (TBS) per jam.
Pandemi corona menunda rencana ekspansi Eagle High Plantation (BWPT) di tahun ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tahun pandemi Covid-19 ini, produsen minyak sawit (CPO), PT Eagle High Plantation Tbk (BWPT) secara hati-hati menggunakan belanja modalnya. Selain itu perusahaan juga menunda ekspansi penambahan kapasitas baru. Henderi Djunaidi, Direktur BWPT mengatakan capital expenditure/capex tahun ini hanya digunakan untuk pemeliharaan mesin produksi. "Sampai sekarang sudah spending sekitar Rp 60 miliar untuk peremajaan fasilitas yang berhubungan dengan produksi," ujarnya saat paparan publik perseroan virtual, Rabu (12/8). Selain itu, BWPT juga menunda rencana ekspansi pabrik baru di Kalimantan Timur untuk waktu yang belum ditentukan. Seperti yang diketahui, BWPT berencana membangun sebuah pabrik kelapa sawit dengan kapasitas pengolahan hingga 60 ton tandan buah segar (TBS) per jam.