Pandemi Covid-19 bikin Radiant Utama (RUIS) pesimistis dengan kinerja kuartal II



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) memproyeksikan pertumbuhan kinerja pada kuartal II 2020 bakal melambat seiring dampak lanjut dari pandemi Covid-19.

Direktur Utama RUIS Sofwan Farisyi menjelaskan, perusahaan bahkan memprediksi pandemi Covid-19 yang berlanjut ini bakal berimbas pada sisi pendapatan RUIS.

"Untuk sisi pendapatan, meskipun belum terdapat hasil-hasil renegosiasi kontrak dengan klien, diperkirakan mulai menurun," ungkap Sofwan kepada Kontan.co.id, Senin (18/5).


Baca Juga: Rugi Rp 3,05 miliar di kuartal I, ini penjelasan Radiant Utama (RUIS)

Dia melanjutkan, penurunan pendapatan berpotensi terjadi akibat pembatasan pekerjaan selama masa pandemi Covid-19 terjadi.

Selain itu, manajemen RUIS juga turut memantau dampak pandemi virus corona terhadap biaya overhead yang mungkin timbul akibat protokol penanganan Covid-19 baik pada proyek maupun area operasi serta efisiensi dari adanya pengaturan kebijakan Work From Home (WFH).

Sofwan memastikan sejauh ini proyeksi pendapatan RUIS masih sama dengan paparan sebelumnya, yakni ada ada penurunan sekitar 15% hingga 17%.

"Sementara alokasi belanja modal hanya untuk yang sudah menjadi komitmen kontrak, itu pun masih akan dilakukan renegosiasi dengan vendor jika dimungkinkan," jelas Sofwan.

Adapun, pada tahun ini, RUIS juga menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 80 miliar.

Baca Juga: Pendapatan diprediksi turun hingga 17%, begini strategi RUIS memitigasi dampak corona

Mengutip pemberitaan Kontan.co.id, pada periode Januari hingga Maret 2020, RUIS telah menggenggam tender baru di kisaran Rp 400 miliar. 

Tender tersebut untuk pengerjaan operation support services dalam jangka dua tahun. Sebelumnya, perusahaan ini mengincar perolehan kontrak baru sebesar Rp 2 triliun pada tahun ini.

Lesunya bisnis industri migas juga membuat harga jasa tertekan, Sofwan bilang, pihaknya tengah melakukan diskusi dengan beberapa klien mengenai harga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari