KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) memastikan tidak akan melakukan sensus penduduk metode wawancara pada tahun 2020. Hal ini seiring dengan masih mewabahnya Covid-19 di Indonesia. Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan, awalnya BPS merencakan metode survei ini pada Mei 2020. Namun, karena Covid-19 mulai masif, wawancara akan diundur ke September 2020. Baca Juga: Update Sensus Penduduk 2020: Baru 42 juta penduduk mencatatkan diri di sensus online "Kami rencanakan jadi September, tapi enggak yakin apakah Covid-19 akan selesai. Lalu ada efisiensi anggaran BPS sebesar 41% maka tahun ini tidak ada (survei penduduk) tatap muka," kata Suhariyanto dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Rabu (6/5). Untuk mengganti terjunnya petugas sensus BPS ke lapangan, BPS akan melibatkan semua ketua Rukun Tetangga (RT) yang ada untuk melakukan pendataan. Namun, di tahun 2021 nanti BPS akan mengambil sampel dengan pertanyaan yang lebih komplit.
Pandemi Covid-19, BPS pastikan tak ada sensus penduduk tatap muka tahun ini
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) memastikan tidak akan melakukan sensus penduduk metode wawancara pada tahun 2020. Hal ini seiring dengan masih mewabahnya Covid-19 di Indonesia. Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan, awalnya BPS merencakan metode survei ini pada Mei 2020. Namun, karena Covid-19 mulai masif, wawancara akan diundur ke September 2020. Baca Juga: Update Sensus Penduduk 2020: Baru 42 juta penduduk mencatatkan diri di sensus online "Kami rencanakan jadi September, tapi enggak yakin apakah Covid-19 akan selesai. Lalu ada efisiensi anggaran BPS sebesar 41% maka tahun ini tidak ada (survei penduduk) tatap muka," kata Suhariyanto dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Rabu (6/5). Untuk mengganti terjunnya petugas sensus BPS ke lapangan, BPS akan melibatkan semua ketua Rukun Tetangga (RT) yang ada untuk melakukan pendataan. Namun, di tahun 2021 nanti BPS akan mengambil sampel dengan pertanyaan yang lebih komplit.