KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 cukup mempengaruhi tren resepsi pernikahan, tak terkecuali di Indonesia. Sejumlah penyesuaian pun dilakukan demi menghindari terciptanya kluster penyebaran Covid-19 akibat resepsi pernikahan. Ahli Epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, angka positivity rate Covid-19 di Indonesia masih sangat tinggi karena hampir menembus 30%, padahal standar maksimalnya menurut WHO hanya 5%. Artinya, tingkat penularan virus corona di Indonesia masih sangat tinggi. Dengan kondisi seperti ini, resepsi pernikahan seharusnya tidak boleh dilaksanakan secara langsung atau offline di Indonesia. Acara seperti itu baru layak diadakan pada saat angka positivity rate nasional maksimal di level 5%. Itu pun harus dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat.
Pandemi Covid-19 masih mengkhawatirkan, resepsi pernikahan sebaiknya digelar virtual
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 cukup mempengaruhi tren resepsi pernikahan, tak terkecuali di Indonesia. Sejumlah penyesuaian pun dilakukan demi menghindari terciptanya kluster penyebaran Covid-19 akibat resepsi pernikahan. Ahli Epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, angka positivity rate Covid-19 di Indonesia masih sangat tinggi karena hampir menembus 30%, padahal standar maksimalnya menurut WHO hanya 5%. Artinya, tingkat penularan virus corona di Indonesia masih sangat tinggi. Dengan kondisi seperti ini, resepsi pernikahan seharusnya tidak boleh dilaksanakan secara langsung atau offline di Indonesia. Acara seperti itu baru layak diadakan pada saat angka positivity rate nasional maksimal di level 5%. Itu pun harus dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat.