KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (
PGAS) alias PGN optimistis, volume penjualan niaga perusahaan ke depannya akan tumbuh lebih baik lagi. Hal ini seiring dengan adanya geliat permintaan di sektor industri seiring melandainya pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Sepanjang sembilan bulan pertama 2021, volume penjualan niaga konsolidasi PGN naik 8% year on year (yoy), dari 812 billion british thermal unit per day (BBTUD) menjadi 873 BBTUD. Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Azis mengatakan, pertumbuhan ini didorong oleh kenaikan konsumsi gas dari berbagai sektor industri, seperti kimia, keramik, dan logam.
"Pada semester 1 tahun ini ada peningkatan permintaan, lalu pada semester II peningkatannya lebih tajam lagi," kata Fariz dalam acara
public expose PGN secara virtual, Rabu (17/11).
Baca Juga: PGN (PGAS) targetkan proyek pipa minyak Blok Rokan rampung Januari 2022 Ke depannya, volume penjualan niaga PGN diprediksi akan semakin besar seiring adanya proyek gasifikasi kilang minyak Pertamina dan gasifikasi pembangkit listrik PLN. Perusahaan berpotensi mencatatkan tambahan pasokan 350 BBTUD dari proyek gasifikasi dalam kurun waktu dua sampai tiga tahun ke depan. Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Heru Setiawan menjelaskan, gasifikasi yang PGN jalankan berada di Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap (Jawa Tengah), RU IV Balongan (Jawa Barat), TPPI Tuban (Jawa Timur), dan RU V Balikpapan (Kalimantan Timur). Terkait dengan progres proyek-proyek gasifikasi tersebut, PGAS dan PT Kilang Pertamina Internasional sudah menandatangani
gas purchase and sale agreement untuk volume pasokan sampai dengan 30 BBUTD pada 30 Juli 2021. Gas tersebut rencananya akan disalurkan ke RU IV Balongan mulai tahun ini atau awal tahun depan. "Sementara itu, untuk RU IV Cilacap, saat ini kontraktor EPC sedang dalam proses persiapan, sedangkan RU V Balikpapan tengah dalam proses tender kontraktor EPC," ucap Heru. Di samping itu, PGAS juga tengah menggarap proyek gasifikasi pembangkit PLN dengan jumlah akhir sebanyak 52 lokasi. Gasifikasi pembangkit listrik ini sesuai penugasan dari pemerintah kepada PLN dan Pertamina dengan estimasi kapasitas pembangkit kurang lebih 1,8 GigaWatt (GW).
Baca Juga: PGN genjot pemanfaatan gas bumi sektor industri Hal tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Kepmen ESDM) 13/ 2020 tentang Penugasan Pelaksanaan Penyediaan Pasokan dan Pembangunan Infrastruktur LNG serta Konversi Penggunaan Bahan Bakar Minyak dengan LNG dalam Penyediaan Tenaga Listrik. Dalam pelaksanaan proyek ini, PGN bertanggung jawab untuk menyediakan pasokan gas atau LNG serta membangun dan menyediakan infrastruktur gas atau LNG. Proyek gasifikasi ini dilakukan dalam beberapa tahap. Untuk fase pertama, gasifikasi dilakukan di 32 lokasi. Sementara tahap selanjutnya masih dalam koordinasi setelah rencana pengadaan tenaga listrik (RUPTL) 2021-2030 disahkan pada 28 September 2021. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto