KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dharma Satya Nusantara Tbk (
DSNG) tengah fokus menggarap proyek dua pabrik minyak kelapa sawit atau
crude palm oil (CPO) di Kalimantan. Ketidakpastian pandemi Covid-19 turut mempengaruhi kelangsungan proyek tersebut. Direktur Dharma Satya Nusantara Jenti Widjaja mengatakan, saat ini pihaknya tengah mengerjakan satu pabrik CPO berkapasitas 45 ton per jam dan satu pabrik CPO lainnya berkapasitas 60 ton per jam. Pandemi Covid-19 tentu membuat jadwal pengerjaan kedua pabrik tersebut tertunda. Sebab, DSNG sempat kesulitan mendatangkan mesin-mesin produksi CPO dari Malaysia ketika kasus Covid-19 sedang meningkat. “Kami memesan mesin dari Malaysia yang sayangnya sempat mengalami
lockdown,” imbuh dia dalam paparan publik virtual, Selasa (7/9).
Baca Juga: Prospek Cerah CPO di Semester II-2021, Cermati Saham DSNG LSIP dan TAPG Akibat, salah satu pabrik CPO DSNG yang berkapasitas 60 ton per jam mengalami kemunduran jadwal operasional. Tadinya pabrik tersebut dijadwalkan
commercial operation date (COD) pada tahun ini. Namun, karena terhadang dampak pandemi, pabrik tersebut baru bisa COD pada awal tahun 2022. “Tapi untuk pabrik kami yang berkapasitas 45 ton per jam tetap ditargetkan selesai dan COD di kuartal IV-2021,” jelas Jenti. Ia menambahkan, sampai akhir semester I-2021, DSNG telah menyerap sekitar 30% dari
capital expenditure (capex) atau belanja modal yang dianggarkan tahun ini sebanyak Rp 1 triliun. Sebanyak 80% dari capex yang terserap digunakan untuk kelangsungan proyek pabrik CPO. Adapun sisa capex tersebut dipakai untuk kebutuhan infrastruktur reguler.
Sampai saat ini, DSNG memiliki 10 pabrik CPO dengan total kapasitas 570 ton per jam. Jika dua pabrik CPO baru DSNG beroperasi, maka total kapasitas terpasang pabrik CPO perusahaan bisa mencapai 675 ton per jam. Selain itu, DSNG memiliki satu pabrik palm kernel oil (PKO) atau minyak inti sawit dengan kapasitas sebesar 400 ton per hari. Tak hanya itu, DSNG juga memiliki satu pabrik Bio-CNG dengan kapasitas 1,2 megawatt (MW) dan menghasilkan bio-methane gas sebesar 280 meter kubik per jam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .