Pandemi Mereda, Diagnos Laboratorium (DGNS) Bakal Tetap Aktif Ekspansi Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten penyedia layanan pemeriksaan laboratorium kesehatan, PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) bakal tetap ekspansif pada tahun 2023, sekalipun pandemi Covid-19 telah mereda. Perusahaan ini bakal lebih fokus pada layanan kesehatan non Covid-19.

Corporate Secretary Diagnos Laboratorium Utama Fanfan Riksani mengatakan, tahun lalu pihaknya telah menambah 5 outlet baru di berbagai daerah Indonesia. Alhasil, jumlah outlet DGNS yang beroperasi hingga akhir 2022 tercatat sebanyak 39 outlet.

“Mayoritas outlet kami dibangun dengan skema partnership dengan rumah sakit atau klinik,” kata Fanfan, Selasa (31/1).


Untuk tahun ini, DGNS berencana menambah 2 outlet baru lagi di Bandung, Jawa Barat dan Surabaya, Jawa Timur. Jika terealisasi, jumlah outlet DGNS akan bertambah menjadi 41 outlet tahun ini. Sayangnya, ia tidak menyebut besaran capital expenditure (capex) atau belanja modal yang disiapkan untuk pembangunan outlet baru tersebut.

Baca Juga: Kontribusi Tes Covid-19 Makin Kecil ke Pendapatan Kalbe Farma (KLBF)

Manajemen DGNS pun berusaha mempertahankan bisnis di tengah peralihan pandemi Covid-19 menjadi endemi. Dalam beberapa waktu terakhir, permintaan pemeriksaan terkait Covid-19 di DGNS memang telah melandai sejalan dengan berkurangnya kasus penyakit tersebut di Indonesia. Layanan tes Covid-19 kian berkurang permintaannya tatkala kebijakan PPKM dihentikan pada akhir tahun lalu.

Lantas, pada 2023 DGNS akan lebih fokus meningkatkan layanan pemeriksaan non Covid-19, misalnya melalui pemberian variasi layanan tes kesehatan sesuai dengan demografi konsumen. “Layanan medical check up (MCU) juga menjadi fokus kami dengan segmen pasar pada konsumen korporat dan ritel,” imbuh dia.

Mengutip situs resmi perusahaan, DGNS memiliki sejumlah layanan pemeriksaan laboratorium klinik. Di antaranya adalah layanan hematologi, hemostasis, kimia klinik, urinalisis, diagnostik molekuler, imunologi, mikrobiologi, dan patologi anatomi.

Emiten ini juga memiliki layanan pemeriksaan laboratorium genomik. Misalnya, Non-Invasive Prenatal (NIPT) Basic yang ditujukan untuk calon orang tua yang ingin mengetahui kesehatan calon bayi mereka.

Belum cukup, dalam keterbukaan informasi hari ini (31/1), DGNS mengumumkan telah berinvestasi melalui penyertaan saham Series A1 kepada startup bidang bioinformatika asal Singapura, Asa Ren sebanyak 58,656 lembar saham yang senilai US$ 300.000 atau setara Rp 4,50 miliar pada Jumat (27/1) pekan lalu.

Asa Ren berfokus pada telaahan studi gen pada DNA manusia, di mana dalam pengembangan produknya perusahaan ini mengutamakan telaahan yang berhubungan dengan data-data yang dapat memberi wawasan mendalam terkait dengan gaya hidup serta kesehatan manusia.

DGNS pun merasa yakin dengan investasinya pada Asa Ren. Dalam hal ini, DGNS dapat bersama-sama mengembangkan layanan pemeriksaan genetika yang dimiliki perusahaan, serta membangun hubungan kerja yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Lebih lanjut, secara umum Fanfan menilai bahwa bisnis layanan kesehatan akan terus berada dalam tren yang positif sepanjang tahun ini. Terlebih lagi, pandemi Covid-19 yang terjadi dalam dua tahun terakhir membuat banyak masyarakat lebih peduli terhadap tindakan preventif untuk kesehatan masing-masing.

Dengan begitu, layanan kesehatan selain terkait Covid-19 pada akhirnya akan terus tumbuh pada masa mendatang. “Hal ini akan berefek positif juga bagi perusahaan kami yang bergerak di bidang layanan kesehatan,” tandas dia.

Sebagai catatan, pendapatan neto DGNS turun 42,66% year on year (yoy) menjadi Rp 143,83 miliar per kuartal III-2022. Laba bersih periode berjalan DGNS juga terkoreksi 80,99% (yoy) menjadi Rp 12,16 miliar.

Baca Juga: Diagnos Laboratorium (DGNS) Akui Permintaan Layanan Tes Covid-19 Melandai

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat