KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendapatan masyarakat menurun selama pandemi. Namun, sebagian besar masyarakat masih tetap menyisihkan pendapatannya untuk menabung atau investasi. Danareksa Research Institute merilis survei, Senin (28/12), bahwa 80% lebih masyarakat dengan penerima pendapatan kurang dari Rp 3 juta hingga di atas Rp 40 juta masih menyisikan pendapatannya untuk menabung atau investasi selama pandemi. Namun, memang peesentase masyarakat yang menyisihkan pendapatan untuk ditabung atau diinvestasikan menurun.
Baca Juga: Enam dari 36 indeks di BEI menguat tahun ini, lima indeks turun double digit Terlihat pula, selama pandemi tabungan atau investasi responden dicairkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari maupun kewajiban lainnya. Mayoritas atau 55,94% responden mencairkan dana tabungan untuk memenuhi kebutuhan selama pandemi. Sedangkan, 23,23% responden memenuhi kebutuhan dengan mencairkan investasinya. Mayoritas, sebanyak 31,86% responden mencairkan dana tabungan 25%-50% dari tabungannya. Tabungan dicairkan sebagian besar digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan, 27,66% responden mengaku mencairkan 5%-10% dari investasinya selama pandemi. Investasi dicairkan untuk memenuhi kebutuhan pokok. Selain itu, ada juga yang mempergunakannya untuk dana darurat, modal usaha, cicilan, dan dipindahkan ke instrumen investasi lain. Instrumen investasi reksadana dan saham tetap menjadi produk investasi pilihan sebagian besar responden, baik sebelum maupun selama pandemi.