KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca pandemi, kegiatan mudik bersama marak kembali. Banyak perusahaan menyelenggarakan program mudik bersama untuk masyarakat. Termasuk BUMN.

Lebih dari 78.000 masyarakat Indonesia telah menikmati Mudik Bersama BUMN dengan berbagai kota tujuan di Indonesia. Mudik Bersama BUMN 2023 dilaksanakan di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Selasa (18/4). Acara ini dibuka oleh Presiden, Joko Widodo dan Menteri BUMN RI, Erick Thohir, serta diikuti perwakilan BUMN yang terlibat dalam program ini.

Trubus Rahardiansah, Direktur Pusat Kajian Kebijakan Publik Universitas Trisakti menilai, banyak manfaat dari Mudik Bersama BUMN ini. Salah satunya, masyarakat dapat memanfaatkan dana mudik tersebut untuk kebutuhan mereka di kampung halaman mereka.

Dengan membeli kebutuhan di kampung halaman, diharapkan mereka dapat membeli produk UMKM sehingga menggerakkan roda perekonomian daerah.

Baca Juga: Fasilitasi Mudik Gratis 2023, BRI Holding Gandakan Jumlah Kursi Pemudik 3 Kali Lipat

“Saya mengharapkan di masa mendatang sasaran Mudik Bersama BUMN dapat dilakukan secara masif dan lebih banyak masyarakat kelas bawah di sasar dari program ini,” kata Trubus, dalam keterangan tertulis, Rabu (19/4). 

Manfaat lain dari mudik bersama, bisa mengurangi angka kemacetan di jalan raya dan menekan angka korban jiwa pemudik yang biasanya menggunakan kendaraan roda dua. 

"Saya mengharapkan kepada Menteri Erick Thohir agar ke depan memperluas sasaran program Mudik Bersama BUMNa kepada masyarakat kelas menengah bawah,” imbuh Trubus. Agar program Mudik Bersama BUMN dapat terintegrasi, menurut Trubus komunikasi antara Pemerintah Pusat, Kementrian BUMN dan Pemda harus terjalin dengan baik. Sebab jangan sampai pemudik yang menggunakan program Mudik Bersama BUMN, di daerah mereka tak mendapatkan layanan transportasi. 

"Tanggung jawab pemda menyediakan transportasi di daerah saja. Sehingga nantinya pengusaha transportasi lokal juga mendapatkan manfaat dari mudik ini. Sehingga perekonomian di daerah dapat tumbuh,” kata Trubus.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ahmad Febrian