KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peningkatan kasus pandemi virus corona karena merebaknya varian delta beberapa bulan ini mengakibatkan pemburukan ekonomi. Hal ini berdampak terhadap daya tahan fiskal. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mematok defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 sebesar 5,82% terhadap produk domestik bruto (PDB). Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan outlook sebelumnya yakni 5,7% dari PDB. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengatakan peningkatan persentase defisit APBN tersebut sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang diprediksi lebih rendah, karena seiring dengan eskalasi kasus Covid-19.
Pandemi virus corona telah mengakibatkan pemburukan ekonomi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peningkatan kasus pandemi virus corona karena merebaknya varian delta beberapa bulan ini mengakibatkan pemburukan ekonomi. Hal ini berdampak terhadap daya tahan fiskal. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mematok defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 sebesar 5,82% terhadap produk domestik bruto (PDB). Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan outlook sebelumnya yakni 5,7% dari PDB. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengatakan peningkatan persentase defisit APBN tersebut sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang diprediksi lebih rendah, karena seiring dengan eskalasi kasus Covid-19.