KONTAN.CO.ID - BEKASI. Industri pengelolaan sampah dinilai berpotensi besar meraih profit dan sangat diperlukan untuk mengupayakan perubahan lingkungan. Founding Partner AC Ventures Pandu Sjahrir menyatakan, perusahaan pengelolaan sampah seperti Waste4change membantu banyak perubahan dari sisi pengolahan sampah. Dia bahkan menyampaikan Waste4change sudah seharusnya dibutuhkan untuk semua kalangan masyarakat, apalagi di kota-kota besar.
"Jadi, menurut saya akan banyak perubahan, terutama di kota besar, dan regulasi menurut saya arahnya juga akan ke sana. Sebab, sebagian besar masyarakat menginginkan itu," ucap dia saat ditemui di kawasan Bekasi, Jawa Barat, Rabu (8/3).
Baca Juga: Waste4Change Mengejar Target Pengelolaan Sampah Jadi 22 Ton Per Hari Pandu menilai sejak memulai investasi sampai sekarang, Waste4changes sudah menghasilkan dua kali lipat dari sisi omzet. Oleh karena itu, dia beranggapan Waste4change memiliki prospek yang bagus ke depannya dan memberikan dampak terhadap peningkatan sumber daya manusia. Sementara itu, Pandu mengatakan dari sisi pendanaan, kini banyak investor sedang mencari proyek berbasis ekonomi sirkuler dan menempatkan modal di perusahaan yang menerapkan keberlanjutan. Menurut dia, investor bukan hanya menginginkan perusahaan
start-up yang bisa bakar-bakar uang saja tanpa menghasilkan apa pun. Kini, diperlukan juga perusahaan yang punya potensi keuntungan tinggi.
Oleh karena itu, dia menilai Waste4change bisa menjadi salah satu jawaban para investor. "Memang semua orang mencari profitabilitas. Jadi, enggak bisa kalau di tech banyak
burn, burn, burn, tetapi di sini
profit, profit, profit. Yang penting kan 3P, yaitu
Profit, People, Planet. Hal itu yang harus ditekankan. Memang uangnya banyak kalau masuk ke sirkuler ekonomi," kata dia.
Baca Juga: Gandeng Waste4Change, Mandiri Capital Indonesia Kelola 48,405 kg Limbah Perusahaan Pandu juga menyampaikan perlu dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, agar perusahaan seperti Waste4changes bisa terus berkembang dan menyebar di berbagai daerah. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto