Panduan memulai olahraga bagi pemula atau yang sudah lama tidak berolahraga



KONTAN.CO.ID - Sakit itu mahal. Tiga kata ini sering terucap oleh orang-orang yang baru saja menjalani rawat inap apalagi operasi lantaran sakit.

Untuk mencegahnya, Anda harus melakoni gaya hidup sehat. Dengan begitu, penyakit tidak mudah hinggap begitu saja di tubuh Anda.

Gaya hidup sehat termasuk melakukan aktivitas fisik secara rutin seperti berolahraga. Kegiatan fisik yang satu ini memang sudah beken mampu menjaga kondisi kesehatan, meningkatkan kebugaran, bahkan memberi rasa kebahagiaan.


Masalahnya, masih sedikit orang yang mau rutin berolahraga atau sekadar bergerak seperti jalan kaki. Kesibukan pekerjaan membuat mereka mager alias malas bergerak, termasuk di hari libur atawa akhir pekan sekalipun.

Kurang, apalagi tidak pernah berolahraga tentu meningkatkan risiko kehadiran berbagai macam penyakit di tubuh Anda. Termasuk, penyakit-penyakit yang memerlukan biaya tinggi, komplikasi, membahayakan jiwa atau katastropi.

Padahal, melakukan aktivitas olahraga tidaklah seribet dan sesulit yang Anda bayangkan, lo. Tinggal sekarang, apakah Anda mau memulai?

Ya, kendala utama bagi yang tidak biasa atau sudah lama tidak berolahraga, adalah memulainya. Untuk itu, Anda harus punya motivasi atau dorongan dengan tujuan tertentu dulu.

Menurut Fahmy Fachrezzy, instruktur fitness profesional yang juga dosen olahraga di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), biasanya ada tiga alasan utama orang mau berolahraga.

Pertama, baru sembuh dari penyakit sehingga dokter menyuruh untuk berolahraga.

Kedua, memang memiliki passion dalam olahraga.

Ketiga, ingin bugar dan sehat. Masing-masing alasan ini akan berdampak pada porsi dan jenis olahraga yang orang geluti.

Misalnya, bagi mereka yang kolesterolnya tingi tidak cukup hanya olahraga rutin, tapi juga harus dibarengi dengan pola makan sehat. Bila terkait passion, lebih leluasa, tidak terlalu banyak persyaratan ini itu.

Setelah memiliki motivasi yang kuat, langkah selanjutnya adalah memulai dengan kegiatan olahraga yang menyenangkan dulu. “Kalau saya merekomendasikan olahraga yang melibatkan tim. Jadi, bisa berbagi dan bekerjasama,” ujar Fahmy.

Fahmy menyarankan tenis meja, badminton, dan futsal sebagai pilihan utama saat baru memulai olahraga. Bisa juga Anda mengambil opsi lari bareng bersama rekan kerja. Kebersamaan, akan membuat semangat Anda berolahraga terjaga.

Ingat, pemanasan

Namun buat pemula, jangan sampai lupa untuk latihan teknik dasar. Ini penting untuk mencegah keram hingga cedera yang lebih parah. “Kan, enggak lucu ingin bugar malah dirawat di rumahsakit,” ujar Fahmy.

Untuk memulai, waktu ideal untuk olahraga adalah tiga kali dalam seminggu. Mengapa? Soalnya, dengan pola tersebut, tubuh memiliki waktu sehari untuk pemulihan.

Ini sangat baik bagi rookie alias pemula yang jelas berbeda kondisinya dengan atlet atawa olahragawan. Bagi atlet, melakukan aktivitas olahraga setiap hari justru akan menjaga stamina sekaligus kebugaran tubuh mereka.

Saban berolahraga, Fahmy menjelaskan, cukup melakukannya selama 30 menit hingga satu jam saja. Pembagiannya: 10 menit untuk pemanasan, 15 menit buat menu utama, dan 5 menit terakhir untuk pendinginan. Atau, bisa juga Anda membagi rata masing-masing 10 menit untuk tiap fase.

Kalau masih berat memulai olahraga secara langsung, Monica Kumalasari, praktisi olahraga sekaligus Managing Director PT Monica Kumalasari Sejahtera (MKS Clinic), memberi saran: awali dengan aktivitas yang ringan dan sederhana.

Yakni, jalan kaki atau jalan cepat selama 30 menit tanpa berhenti, dengan kecepatan sedang sekitar sembilan menit per kilometer. Namun, “Biasakan ada pemanasan dan ditutup dengan relaksasi,” imbuh Monica.

Dengan pembagian itu, maka tubuh akan lebih siap untuk melakukan olahraga secara teratur. Setelah jalan kaki, Monica sangat merekomendasikan lari pagi.

Sebab, Anda bisa melakukannya dengan mudah di mana saja dan tidak terlalu banyak syarat. Hasilnya juga cepat Anda rasakan lantaran lebih banyak lemak dalam tubuh yang terbakar.

Bukan cuma itu, habis lari badan terasa nyaman karena tubuh banyak menghasilkan endorfin. “Sepanjang hari  mood akan bagus,” ujar Monica.

Bersama pelatih

Menurut Monica, jika memungkinkan, banyak baiknya jika Anda memulai olahraga bersama seorang pelatih atau trainer. Bagi dia, kehadiran pelatih akan membuat hasil olahraga lebih baik. 

Pelatih akan membuat program latihan yang sesuai dengan target dan kondisi tubuh Anda. Hasilnya pun akan lebih teratur, terstruktur, dan terukur.

Tidak kalah penting, kehadiran pelatih biasanya juga mampu memotivasi sekaligus memaksa Anda untuk konsisten menjalani latihan.

Pelatih juga bisa memberikan Anda menu makan yang sehat untuk menunjang aktivitas olahraga. “Yang terbaik adalah seimbang antara menu olahraga dan pola makan,” kata Monica.

Setali tiga uang, Fahmy juga menyarankan kehadiran seorang pelatih. Sederhana saja, keberadaan seorang ahli akan membuat Anda lebih merasa aman dan terkontrol.

Maklum, kalau hanya mengandalkan informasi yang berseliweran di dunia maya, misalnya, maka peluang untuk terjadi kesalahan menu olahraga sangat besar. Akibat paling fatal adalah cedera.

Setelah memulai olahraga, tantangan selanjutnya adalah bagaimana bisa konsisten menjalaninya. Salah satu resep tokcer, menurut Fahmy, menciptakan iklim kompetisi di antara sesama rekan berlatih.

Ia yakin, ini mampu memompa semangat untuk bisa terus berolahraga. “Penghargaan juga bisa jadi stimulus yang menarik,” tambahnya.

Bagaimana, apakah Anda sudah menentukan pilihan jenis olahraga dan siap untuk memulainya?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: S.S. Kurniawan