CHICAGO. Kontrak kopi di New York anjlok dalam tiga sesi berturut-turut ditengah spekulasi panenan kopi Brasil, negara penghasil kopi terbesar di dunia, akan lebih banyak dari yang diperkirakan semula. Melalui laporan yang dirilisnya hari Senin (13/9) kemarin, Commerzbank AG memperkirakan harga kopi Arabika kemungkinan akan anjlok menjadi US$ 1,50 per pound pada awal tahun depan. Tahun ini, Brasil diprediksi bakal memanen 47,2 juta karung (1 karung = 60 kg); atau naik 19% dari tahun lalu. "Panenan yang begitu besar akan menyurung kembali kemerosotan harga kopi," kata John Caruso, Senior Market Strategist Lind-Waldock, broker di Chicago.Harga kontrak kopi Arabika untuk pengiriman Desember anjlok 0,65 sen atau 0,3% menjadi US$ 1,8915 di ICE Futures U.S. di New York. Kontrak yang paling aktif diperdagangkan ini sudah naik 39% tahun ini. Harga kopi Arabika tersebut sudah menyusut 4,8% dari level tertingginya dalam 13 tahun terakhir di level US$ 1,9865 pada 8 September 2010 lalu. Kopi Arabika banyak dikembangkan di Amerika Latin dan diolah oleh sejumlah perusahaan termasuk Starbucks Corp. Sementara itu kopi Robusta yang banyak digunakan untuk kopi instan, banyak dikembangkan di Asia dan sebagian Afrika.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Panen Brasil tinggi, harga kopi Arabika bakal anjlok
CHICAGO. Kontrak kopi di New York anjlok dalam tiga sesi berturut-turut ditengah spekulasi panenan kopi Brasil, negara penghasil kopi terbesar di dunia, akan lebih banyak dari yang diperkirakan semula. Melalui laporan yang dirilisnya hari Senin (13/9) kemarin, Commerzbank AG memperkirakan harga kopi Arabika kemungkinan akan anjlok menjadi US$ 1,50 per pound pada awal tahun depan. Tahun ini, Brasil diprediksi bakal memanen 47,2 juta karung (1 karung = 60 kg); atau naik 19% dari tahun lalu. "Panenan yang begitu besar akan menyurung kembali kemerosotan harga kopi," kata John Caruso, Senior Market Strategist Lind-Waldock, broker di Chicago.Harga kontrak kopi Arabika untuk pengiriman Desember anjlok 0,65 sen atau 0,3% menjadi US$ 1,8915 di ICE Futures U.S. di New York. Kontrak yang paling aktif diperdagangkan ini sudah naik 39% tahun ini. Harga kopi Arabika tersebut sudah menyusut 4,8% dari level tertingginya dalam 13 tahun terakhir di level US$ 1,9865 pada 8 September 2010 lalu. Kopi Arabika banyak dikembangkan di Amerika Latin dan diolah oleh sejumlah perusahaan termasuk Starbucks Corp. Sementara itu kopi Robusta yang banyak digunakan untuk kopi instan, banyak dikembangkan di Asia dan sebagian Afrika.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News