Panen buah sawit AALI turun tipis



JAKARTA. Produksi tandan buah segar (TBS) PT Astra Agro Lestari Tbk dalam dua bulan pertama tahun ini sedikit melayu. Sepanjang bulan Januari - Februari 2014, produksi tandan sawit perusahaan ini hanya 829.066 ton, turun 0,3% ketimbang periode sama pada tahun 2013 lalu.

Berdasarkan data perusahaan, penurunan produksi ini terjadi di dua lokasi kebun milik perusahaan yakni di Sumatra dan Sulawesi. Produksi kebun sawit perusahaan berkode emiten AALI ini di Sumatra sepanjang Januari - Februari 2014 hanya 331.083 ton, turun 7,1% dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 356.436 ton.

Sedangkan produksi tandan sawit perusahaan dari kebun di Kalimantan dalam dua bulan pertama tahun ini sebanyak 150.414 ton, turun 0,2% dari periode sama tahun lalu yang sebanyak 150.646 ton.


Meski produksi TBS turun, produksi minyak sawit mentah atawa crude palm oil (CPO) perusahaan justru meningkat. Dalam dua bulan pertama tahun ini, produksi CPO AALI mencapai 260.399 ton, naik 7,06% ketimbang periode yang sama tahun lalu yang sebanyak 243.207 ton.

Kenaikan produksi terjadi karena perusahaan memperbanyak pembelian TBS dari pihak ketiga. Meski begitu, komposisi TBS yang diolah menjadi CPO dari perkebunan inti masih dominan yakni sebanyak 52,1%. Adapun dari pihak lain atau  eksternal sebanyak 47,9%.

Sepanjang tahun lalu, pendapatan AALI mencapai Rp 12,67 triliun, tumbuh 9,6% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 11,56 triliun.

Dari total pendapatan tahun 2013, sekitar 90,6% dikontribusi dari penjualan CPO. Sedangkan sisanya sebanyak 9,4% berasal dari penjualan produk turunan CPO.

Sepanjang tahun 2013,  volume penjualan CPO AALI tercatat sebanyak 1,58 juta ton, naik 10,8% dibanding tahun 2012 1,42 juta ton.

Kenaikan volume penjualan ini pula yang mampu mengungkit kenaikan pendapatan AALI di tengah penurunan harga CPO. Tercatat, tahun lalu,  harga rata-rata CPO perusahaan  ini turun 0,6% menjadi Rp 7.277 per kilogram (kg). Padahal, tahun 2012 harga rata-rata CPO AALI sekitar Rp 7.322 per kg.

Namun, turunnya imbal hasil (yield) TBS dan selisih kurs membuat laba bersih perusahaan sepanjang 2013 hanya Rp 1,80 triliun, turun 25,3% dari tahun sebelumnya.

Optimistis membaik

Meski produksi TBS di awal tahun turun tipis, namun perusahaan optimistis produksi CPO tahun ini bakal terus terkerek seiring meningkatnya produktivitas tanaman sawit yang menghasilkan. "Kami menargetkan setidaknya produksi CPO ada kenaikan sekitar 10% dibandingkan tahun lalu," kata Tofan Mahdi, Head of Public Relation PT Astra Agro Lestari Tbk.

Tahun lalu, produksi TBS AALI tercatat sebanyak 5,12 juta ton, turun 6,8% dibandingkan tahun 2012 yang sebanyak 5,49 juta ton. Sedangkan, produksi CPO tahun lalu mencapai 1,53 juta ton, naik 4,2% dibandingkan tahun sebelumnya 1,47 juta ton.

Optimisme ini wajar lantaran permintaan CPO tahun  ini diperkirakan naik, terpicu membaiknya ekonomi global.  Itu pula yang membuat Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) juga optimistis produksi CPO tahun ini bakal mencapai 27,5 juta ton - 28 juta ton. Angka itu lebih tinggi dibandingkan produksi CPO pada tahun 2013  yang mencapai sebesar 26 juta ton.

Sekadar mengingatkan, luas lahan tertanam perkebunan sawit AALI mencapai 274.000 hektare (ha) di awal tahun 2013. Lahan ini terdiri dari lahan inti dan plasma. Dari total lahan tertanam itu , lebih dari 80% saat ini  berstatus menghasilkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan