Panen Jahe Merah Petani Baduy Makin Merekah



KONTAN.CO.ID - LEBAK. Program pendampingan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) amat penting bagi pengembangan bisnis. Hal ini juga berlaku bagi para petani, seperti yang petani jahe merah dari Baduy Luar, Lebak, Banten, rasakan.

Untuk mengoptimalkan hasil panen jahe merah, para petani Baduy Luar mendapat pendampingan dari Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA). Ada beberapa manfaat yang para petani jahe merah dapatkan. Salah satunya adalah menghasilkan jahe merah yang sesuai dengan keinginan pasar.

Tambah lagi, YDBA sudah menjalin kerjasama dengan PT Bintang Toedjoe. Anak usaha Kalbe Farma ini memproduksi produk kesehatan yang butuh pasokan jahe merah. 


Melihat potensi yang ada, Bintang Toedjoe pun bermitra dengan YDBA untuk bisa memberikan masukan dan pembinaan terhadap para petani jahe merah Baduy Luar. Dengan begitu, para petani bisa menghasilkan jahe merah yang sesuai dengan standardisasi dari Bintang Toedjoe.

Dengan bantuan dari YDBA, para petani tidak hanya menghasilkan jahe merah yang sesuai dengan standar, tapi juga cost and delivery yang Bintang Toedjoe tetapkan.

Baca Juga: Batik Motif Ecoprint Mulai Mendunia

Kerjasama yang sudah berlangsung sejak satu tahun terakhir tersebut sanggup menjaring 41 petani jahe merah, baik yang berasal dari  Baduy Luar maupun di luar Baduy. Hasilnya tergolong positif hingga saat ini.

Buktinya, para petani sanggup menghasilkan panen sebanyak 32,5 ton jahe merah di awal September lalu. Produksi ini berasal dari lahan jahe merah dengan total luas 2,6 hektare yang ada di Desa Hariang dan Desa Kenakes, Kecamatan Sobak, Kabupaten Lebak, Banten.

Hasil panen tersebut melonjak lebih dari dua kali lipat dibanding panen perdana pada 20 Oktober 2021 yang hanya 16 ton.

Dan, seluruh hasil panen jahe merah dari petani Baduy luar itu langsung dipasok ke Bintang Toedjoe. Begitu juga hasil panen jahe merah mereka pada tahun lalu.

Berkaca dari hasil tersebut,  Dani Kurnia, Koordinator Project YDBA Lebak, mengatakan, para pertani berencana membuat produk turunan dari jahe merah.

Salah satunya adalah simplisia atau jahe merah yang dikeringkan. Saat ini, para petani tengah melakukan tahap uji coba dan rencana itu bisa terealisasi pada tahun depan.

"Karena potensi pasarnya luar biasa," katanya belum lama ini.

Ketua YDBA Sigit Kumala pun berkomitmen mendukung petani jahe merah Baduy Luar untuk bisa meningkatkan kemampuannya dan bisa naik kelas. Misalnya, mengupayakan untuk menyediakan mesin pengering jahe merah untuk bisa membuat produk turunan jahe merah. 

Asrip, petani Baduy Luar binaan YDBA, mengaku, sudah bisa menghasilkan panen jahe sebanyak dua ton dari sebelumnya hanya dua kuintal saja. Tahun depan, ia menargetkan bisa memanen empat ton jahe merah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon