Panen kencur bisa dahsyat asal dirawat (2)



Di Indonesia, kencur sudah lama dimanfaatkan sebagai tanaman rempah dan obat-obatan. Tanaman ini tumbuh subur di Pulau Jawa, Sumatra, dan sebagian Kalimantan. Kencur biasanya memiliki rimpang kecil ketimbang tanaman famili lain seperti jahe atau kunyit.

Budidaya kencur memang menguntungkan. Jika dikembangkan dalam skala besar, tanaman ini pasti habis diserap pasar karena kebutuhannya memang tinggi. Namun, untuk mendapatkan harga jual bagus tentu kualitas kencur yang dihasilkan juga harus bagus.

Agar kencur yang ditanam mendapat hasil optimal, seleksi bibit tentu sangat penting. Gunawan Kuswanto, pembudidaya kencur asal Kudus, Jawa Tengah, bilang, jika ingin menanam kencur, tanahnya harus dibersihkan dari sisa tanaman sebelumnya dan tidak boleh dicangkul terlalu dalam.


Sebab, jika dicangkul terlalu dalam justru akan tercampur dengan lapisan tanah bawah yang membuat tanaman kencur kurang subur. Tingkat kemiringan juga perlu diperhatikan jangan sampai areal perkebunan kencur tergenang air. "Kalau ada genangan air, nanti kencurnya cepat busuk dan rentan terkena penyakit," ujarnya.

Sebisa mungkin tanah tetap harus kering dan banyak humus. Jika dirasa sangat gersang cukup disiram sekali sehari. Untuk saat ini, Gunawan menggunakan dua jenis pupuk. Yakni, pupuk kandang yang diberikan saat baru menanam, dan pupuk urea yang diberikan saat tanaman berusia tiga bulan.

Perawatan hingga panen tidak terlalu sulit. Hanya, kencur tidak suka dengan keadaan yang basah. Kalau sedang hujan, harus rajin menyiangi rumput kecil di sekitarnya karena itu mengganggu akar kencur.

Karena panen kencur sekitar delapan bulan sampai sembilan bulan, maka sambil menunggu menanam yang baru lagi, Gunawan kerap menanam tanaman kombinasi, seperti kacang tanah, cabai, atau timun agar produktivitas tetap terjaga dan tanah tidak jenuh.

Mujiran, petani kencur asal Cilacap, bilang, tanaman yang mengandung minyak asiri ini dapat dikembangkan menggunakan rimpang. Idealnya, rimpang kencur yang akan dijadikan bibit berusia sekitar 12 bulan.

Menurut Mujiran, bila rimpang sudah berusia lebih dari 12 bulan tidak bisa digunakan lantaran terlalu tua. Untuk satu rimpang dapat dijadikan dua sampai tiga bibit kencur baru.

Media tanamnya, tanah harus dicampur pupuk organik yang berasal dari kotoran kambing. Setelah media siap, rimpang tinggal dimasukkan ke dalam tanah. Agar masa pertumbuhan cepat, usahakan bibit kencur ditempatkan di lokasi yang rindang. Dalam dua minggu sampai tiga minggu, daun dan batang sudah terlihat.      

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri