KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badai Tropis Trami telah menyebabkan hujan deras di beberapa wilayah utama penghasil kopi di Vietnam, tepat saat negara penghasil robusta terbesar di dunia ini mulai memasuki musim panen. Hujan lebat yang melanda sejak Sabtu lalu, terutama di provinsi Gia Lai dan Kon Tum di Dataran Tinggi Tengah, mencapai hingga 160 milimeter.
Awal Musim Panen Terpengaruh oleh Cuaca Ekstrem
Panen kopi di Vietnam umumnya berlangsung dari Oktober hingga April. Namun, hujan lebat yang disebabkan oleh Trami telah mempengaruhi laju panen di beberapa wilayah.
Menurut Trinh Duc Minh, Ketua Asosiasi Kopi Buon Ma Thuot di provinsi Dak Lak, wilayah dengan area tanaman kopi terbesar di negara tersebut hanya sekitar 7% dari petani di Dak Lak yang telah memulai panen biji kopi.
Baca Juga: Jakarta Coffee Week 2024 Targetkan 27 Ribu Pengunjung Pada Tahun Ini Saat ini, asosiasi masih mengumpulkan informasi terkait dampak hujan terhadap hasil panen dari para petani di daerah tersebut.
Ancaman Badai yang Berkelanjutan bagi Sektor Pertanian
Trami yang mendarat di utara Da Nang pada Minggu, sebelumnya menghantam Filipina, menyebabkan banjir besar dan menewaskan setidaknya 116 orang. Vietnam sendiri masih berusaha pulih dari dampak Super Topan Yagi yang melanda wilayah utara pada September, merusak ladang padi dan infrastruktur energi. Bencana alam yang beruntun ini mengancam stabilitas sektor pertanian di Vietnam, terutama kopi dan padi, yang merupakan dua komoditas utama negara ini.
Prediksi Produksi Kopi untuk Musim 2024-2025
Asosiasi kopi Vietnam pekan lalu memperkirakan produksi kopi robusta mencapai hingga 27 juta kantong untuk musim 2024-2025.
Baca Juga: Mencetak Diaspora Agripreneur Indonesia Angka ini sedikit lebih rendah dari estimasi Departemen Pertanian AS yang memperkirakan sekitar 28 juta kantong. Kopi robusta, yang umumnya digunakan untuk minuman instan dan espresso, merupakan ekspor penting bagi Vietnam di pasar global.
Perjalanan Trami: Dari Filipina ke Vietnam
Badai Trami menghantam Filipina pada Kamis pagi sebelum bergerak ke Laut Cina Selatan. Awalnya, prakiraan menunjukkan badai akan berbalik arah saat mendekati Vietnam. Namun, Trami mempertahankan jalurnya dan akhirnya mendarat di Vietnam, sebelum melemah menjadi depresi tropis semalaman.
Editor: Handoyo .