Panen raya berpotensi menurunkan harga gabah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Panen raya beras yang umumnya terjadi pada bulan Maret hingga Juli dinilai cenderung menurunkan harga gabah.

"Biasanya menurun, tapi kita harap tetap di atas harga pembelian pemerintah. Kan kalau pemerintah untuk GKP (Gabah Kering Panen) kan Rp 3.700 per kg dan untuk beras Rp 7.300 per kg. Diharapkan tetap di atas itulah, kalau enggak nanti petani rugi,” kata Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi, Selasa (11/12).

Agung menyebutkan bahwa setiap bulannya petani selalu panen beras. Hanya saja jumlahnya hanya sedikt yakni 3 juta ton atau 6 juta ton jika dihitung bersama dengan gabahnya. Untuk panen raya sendiri akan terjadi pada musim hujan, sehingga ada potensi harga gabah menurun.

“Pas panen puncak nanti biasanya bulan Maret, April, Mei, Juni dan berakhir di Juli. Itu biasanya musim hujan dan biasanya harga gabah bisa turun. Tapi, turunnya itu tidak lebih rendah dari HPP (Harga Pembelian Pemerintah),” tegasnya.

Agung menyebutkan, Kemtan terus menjaga luas tanam di atas 1 juta ha. Ini bertujuan agar panen beras tidak berkurang. Ia menjelaskan rata-rata panen setiap bulan adalah 6 juta ton gabah, atau 3 juta ton beras. Sedangkan pada panen raya, panen beras bisa mencapai 8 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto