JAKARTA. Selalu berulang dan terus terulang. Saat musim panen bawang merah, nasib kalangan petani justru merana. Di tengah kualitas panen yang membaik, harga bawang merah justru merosot. Bahkan, banyak petani bawang merah yang harus rela menjual hasil panenannya dengan harga di bawah titik impas alias break event point (BEP). Dulhadi, Ketua Kelompok Tani Bawang Merah "Mitra Tani" Kabupaten Brebes, mengatakan, semenjak musim panen tiba, harga bawang merah semakin murah. Bahkan, harga dari tingkat petani ke pasar besar malah lebih kecil dari biaya produksi. Dulhadi mencontohkan, harga pasokan bawang merah ke Pasar Induk Sayuran dan Buah Kramat Jati hanya Rp 4.500 per kilogram (kg). Harga ini turun dibandingkan posisi pada Juni lalu yang mencapai Rp 8.000 per kg dan Juli Rp 7.000 per kg. "Parahnya lagi, harga sekarang ini berada di bawah titip impas petani sebesar Rp 5.700 per kg," jelas Dulhadi, Senin (22/8).
Panenan Melimpah, Petani Menangis Darah
JAKARTA. Selalu berulang dan terus terulang. Saat musim panen bawang merah, nasib kalangan petani justru merana. Di tengah kualitas panen yang membaik, harga bawang merah justru merosot. Bahkan, banyak petani bawang merah yang harus rela menjual hasil panenannya dengan harga di bawah titik impas alias break event point (BEP). Dulhadi, Ketua Kelompok Tani Bawang Merah "Mitra Tani" Kabupaten Brebes, mengatakan, semenjak musim panen tiba, harga bawang merah semakin murah. Bahkan, harga dari tingkat petani ke pasar besar malah lebih kecil dari biaya produksi. Dulhadi mencontohkan, harga pasokan bawang merah ke Pasar Induk Sayuran dan Buah Kramat Jati hanya Rp 4.500 per kilogram (kg). Harga ini turun dibandingkan posisi pada Juni lalu yang mencapai Rp 8.000 per kg dan Juli Rp 7.000 per kg. "Parahnya lagi, harga sekarang ini berada di bawah titip impas petani sebesar Rp 5.700 per kg," jelas Dulhadi, Senin (22/8).