Pangan dan Energi Diusulkan Jadi Prioritas Kemitraan Ekonomi di KTT ASEAN-Jepang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyampaikan, penguatan ketahanan pangan dan energi menjadi salah satu prioritas dalam kemitraan ekonomi ASEAN-Jepang yang diusung Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Jepang. 

Hal tersebut kata Retno disampaikan Presiden saat memimpin KTT Perayaan 50 Tahun Hubungan Persahabatan dan Kerjasama ASEAN-Jepang di Tokyo. 

Pada sektor pangan, Retno mengatakan Presiden Joko Widodo menyampaikan, ASEAN-Jepang harus memperkuat kolaborasi untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan melalui pengembangan teknologi ketersediaan pupuk dan penyelarasan standar komoditas pertanian.


Baca Juga: Indonesia Dorong Penguatan Kolaborasi ASEAN-Jepang Hadapi Revolusi Industri 5.0

"Penguatan ketahanan pangan dan energi melalui kerja sama teknologi pertanian dan pangan, serta investasi alih teknologi untuk mempercepat transisi energi," kata Retno dalam Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (18/12).

Sedangkan di sektor energi, Jepang berperan penting membantu ASEAN mempercepat transisi energi. Di antaranya termasuk melalui pembentukan Asia Zero Emission Center yang telah diumumkan PM Kishida.

"Kerjasama ASEAN-Jepang juga dapat diarahkan untuk dorong investasi dan alih teknologi rendah karbon, termasuk pengembangan ASEAN Green Supergrid dan pemanfaatan ekonomi karbon," ujar Jokowi.

Prioritas lainnya ialah, percepatan transformasi digital untuk up-skilling dan re-skilling SDM.

Baca Juga: Jokowi Ajak ASEAN-Jepang Implementasikan Kemitraan Komprehensif Strategis

Berdasarkan data, potensi ekonomi digital ASEAN sangat besar yakni diperkirakan dapat mencapai US$ 1 triliun pada tahun 2030 mendatang. Jumlah tersebut akan terakumulasi dengan Peluncuran Ekonomi Digital ASEAN (DEFA) hingga US$ 2 triliun. 

"Sehingga kemitraan dengan Jepang untuk up-skilling dan re-skilling SDM serta infrastruktur konektivitas digital harus jadi prioritas," ungkap Jokowi.

Selain itu, Jokowi mengatakan bahwa integrasi UMKM ke ekosistem digital juga sangat penting dalam rangka memperluas akses pasar dan memperkuat ketahanan UMKM. Maka, ASEAN Japan Center dapat membantu memfasilitasi transformasi tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .