Panghegar siap laksanakan proyek Monorel Bandung



JAKARTA. Tak mau kalah dengan PT Jakarta Monorel, Grup Panghegar berambisi membangun jalur monorel di Bandung Raya. Lewat anak usaha PT Sarana Infrastruktur, Panghegar akan membangun lima koridor rute monorel di Kota Kembang itu.

Untuk memuluskan rencana, perusahaan ini menggandeng investor asal Negeri Panda, China National Machinery Import and Export, dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Jawa Barat,  PT Jasa Sarana. "Keterlibatan China untuk pendanaan dan penyediaan alat," kata Joko Sucahyono, Asisten Direktur Infrastruktur PT Panghegar Kana Properti kepada KONTAN, Rabu (9/10).

Nantinya, proyek ini bakal dibagi dalam lima tahap. Tahap pertama untuk rute Gedebage-Tanjungsari, (Bandung-Sumedang).


Tahap kedua untuk rute Gedebage-Soreang (Bandung-Kabupaten Bandung). Lantas tahap ketiga di rute Gedebage-Cimahi (Bandung-Cimahi), berlanjut ke tahap keempat di rute Gedebage- Dago dan tahap lima untuk rute Gedebage-Majalaya (Bandung-Kabupaten Bandung Barat). Adapun stasiun pusat proyek monorel ini bakal berada di Stasiun Gedebage.

Untuk membangun kelima koridor tersebut, Grup Panghegar butuh dana hingga Rp 18,2 triliun. Adapun dana pembangunan di tahap pertama akan menelan anggaran sebesar Rp 5 triliun.

Menurut Joko, saat ini, pihaknya masih melakukan uji kelayakan dari proyek ini dan bakal berlangsung sampai Februari 2014. Nantinya, proyek monorel ini bakal berada delapan meter di atas permukaan tanah.

Bila tidak ada halangan, tiang pancang pertama dari proyek transportasi massal pertama di Bandung bakal berlangsung Juli 2014. Panghegar sendiri menargetkan pengerjaan proyek tahap pertama sudah bisa beroperasi di 2016 nanti. "Minimal, tiga tahun proyek tahap pertama sudah selesai," timpal Joko.

Adapun mitra dari China nantinya bakal membantu di sektor pendanaan. Namun, Joko belum bisa memastikan komposisinya. Begitu pula soal kereta monorel yang akan disediakan oleh ChinaNational Machinery Import dan Export. Namun, ia belum bisa memastikan berapa jumlah gerbong monorel yang dibutuhkan proyek ini.

Jika menilik dari nilai proyek, ini merupakan kontrak terbesar yang didapat perusahaan milik Cecep Rukmana. Namun Joko berkilah, proyek ini bukan semata mencari keuntungan dan meningkatkan pendapatan Panghegar, tapi untuk mengembangkan infrastruktur di Bandung Raya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan