Pangkas biaya, BNI gunting bunga deposito



JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk mengaku dengan penurunan suku bunga deposito sampai 100 basis poin pada 2 Oktober lalu bisa mengurangi biaya dana perusahaan sebesar 23 miliar sampai 25 miliar sampai akhir tahun. Bank BNI mengklaim, ini akan menjaga likuiditas perbankan optimal hingga akhir tahun.

Direktur Keuangan Bank BNI, Rico Rizal Budidarmo mengatakan, perseroan menurunkan suku bunga deposito pada awal Oktober untuk menyesuaikan kondisi pasar dan sebagai langkah efisiensi.

Sampai akhir tahun, Rico mengaku, suku bunga deposito akan selalu disesuaikan dengan memperhatikan kondisi persaingan dan likuiditas yang ada.


Nah seiring dengan penurunan suku bunga deposito ini, Rico mengatakan akan ada peluang bahwa suku bunga kredit bisa mengalami penurunan. "Kami terus menyesuaikan suku bunga kredit sesuai dengan kondisi pasar dan memperhatikan kondisi dan kemampuan nasabah," ujar Rico kepada KONTAN, Selasa (6/10).

Secara umum, Rico mengatakan realisasi pertumbuhan kredit BNI sampai September 2015 masih sejalan dengan rencana bisnis. Selain itu, Rico juga optimis bahwa penyaluran kredit sampai akhir tahun 2015 sesuai dengan target yang ditetapkan sebelumnya.

Sebelumnya pada 2 Oktober 2015 lalu, BNI resmi menurunkan suku bunga deposito mencapai 100 bps. Dari data resmi emiten berkode saham BBNI ini, perseroan memasang suku bunga simpanan berjangka sekitar 4,25% sampai 6,5% untuk saldo dibawah Rp 100 juta hingga di atas Rp 5 miliar.

Jika dirinci, mulai 2 Oktober 2015, untuk simpanan berjangka dengan saldo berkisar Rp 100 juta sampai 1 miliar, BBNI menurunkan bunga deposito sebesar 25 bps dari 6,25% menjadi 6%.

Kemudian, bunga untuk deposito dengan nominal Rp 1 miliar sampai Rp 5 miliar bertenor 3 dan 6 bulan pun dipangkas 50 bps dari 7% ke 6,5%.

Selain itu bunga bagi simpanan berjangka sumbo dengan nominal di atas Rp 5 miliar diturunkan 100 bps dari 7,5% ke 6,5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia