JAKARTA. Petambak udang PT Central Proteinaprima Tbk (CPRO) mengubah rencana penerbitan saham baru atau rights issue mereka. Perusahaan ini akhirnya memutuskan melepas 17,23 miliar saham baru seharga Rp 100 per saham.Sebelumnya, emiten bersandi CPRO ini berniat menerbitkan 8,05 miliar saham baru dengan harga dua kali lipat lebih tinggi, yakni Rp 200 per saham. Otomatis, dana perolehan rights issue itu juga berubah meski tak terlalu besar. Semula, CPRO menargetkan meraih dana Rp 1,61 triliun. Kini, hasil rights issue itu bisa mencapai Rp 1,72 triliun.CPRO juga mengganti PT Surya Hidup Satwa yang semula akan menjadi pembeli siaga atau standby buyer saham baru. Kini, PT Pertiwi Indonesia akan bertindak sebagai standby buyer. Sebagai catatan, Pertiwi masih terafiliasi dengan CPRO.Perusahaan milik Keluarga Jiaravanon itu akan menggunakan dana rights issue untuk membayar utang Rp 1,7 triliun kepada Pertiwi Indonesia. CPRO memakai dana utang tersebut buat membeli PT Aruna Wijaya Sakti (dulu bernama Dipasena). Sebenarnya, utang itu berasal Surya Hidup Satwa, yang kini menjadi pemegang saham pengendali CPRO. Tapi, pada 9 Oktober 2008, Surya Hidup mengalihkan tagihan piutang itu kepada Pertiwi Indonesia.Hari ini, CPRO akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), guna meminta persetujuan perubahan rights issue itu. "Kami juga masih menunggu pernyataan efektif dari Bapepam-LK besok (hari ini)," ujar Hendrik Silalahi, Sekretaris Perusahaan CPRO, kemarin (21/10).Ike Rahmawati, analis Samuel Sekuritas, menilai perubahan skema tersebut menimbulkan sentimen negatif terhadap saham CPRO. Sebab, potensi penyusutan atau dilusi kepemilikan saham investor publik bertambah menjadi 43%. Sehingga, Sebaliknya, Jiaravanon bisa kian menguasai perusahaan itu.Dia memperkirakan, investor publik enggan membeli saham baru CPRO. Apalagi, saat ini harga saham CPRO di lantai bursa lebih rendah dari harga rights issue. Kemarin, harga saham perusahaan ini anjlok 9,68% menjadi Rp 84 per saham, dan sempat terkena mekanisme auto rejection.Wahyu Tri Rahmawati
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Pangkas Harga, Rights Issue CPRO Membengkak
Oleh: Wahyu Tri Rahmawati
Rabu, 22 Oktober 2008 07:41 WIB