Pangkas Proyeksi Nilai Transaksi E-commerce, BI Optimistis Prospeknya Bagus



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memangkas proyeksi nilai transaksi e-commerce pada tahun 2022. 

Transaksi e-commerce pada tahun ini diperkirakan mencapai Rp 526 triliun. Perkiraan ini lebih rendah dari perkiraan sebelumnya yang sebesar Rp 530 triliun. 

Meski dipangkas, total nilai transaksi e-commerce pada tahun ini diperkirakan masih meningkat 31,2% dari capaian tahun 2021 yang sebesar Rp 401 triliun. 

Sejalan dengan perkembangan tersebut, transaksi pembayaran digital banking diperkirakan naik 24,8% dari tahun lalu menjadi Rp 49,700 triliun pada tahun 2022. 

Pun dengan penggunaan uang elektronik digadang meningkat 17,13% yoy hingga mencapai Rp 358 triliun. 

Semakin tingginya perkembangan transaksi ekonomi dan keuangan digital ini sejalan dengan terus meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat untuk berbelanja daring dan meluasnya ekosistem e-commerce. 

Baca Juga: BI Perluas Kerja Sama QRIS Antarnegara dengan Malaysia

“Ini juga semakin berkembangnya layanan pembayaran digital, membaiknya kondisi ekonomi domestik, dan akselerasi berbagai program digitalisasi sistem pembayaran,” tulis BI dalam Laporan Perekonomian Indonesia 2021, Rabu (26/1). 

Hampir senada dengan bank sentral, ketua umum asosiasi e-commerce Indonesia (IdEA) Bima Laga mengungkapkan optimismenya akan prospek pertumbuhan nilai transaksi e-commerce yang moncer pada tahun ini. 

Bima bilang, optimisme ini seiring dengan roda perekonomian yang mulai melaju dan memperkuat daya beli masyarakat serta keinginan untuk berbelanja. 

“Aktivitas ekonomi diharapkan beisa berjalan lebih lancar pada tahun ini. Kalau aktivitas ekonomi banyak yang sudah berjalan lancar, artinya pasti ada transaksi yang terjadi,” kata Bima saat dihubungi Kontan.co.id beberapa waktu lalu. 

Optimismenya ini juga berangkat dari peristiwa pada Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang dihelat pada akhir tahun 2021. Pada momen tersebut, tercatat penjualan yang manis. 

Bima mengutip data dari NielsenIQ, total penjualan pada Harbolnas pada tahun 2021 diperkirakan mencapai Rp 18,1 triliun atau meningkat Rp 6,5 triliun dari tahun 2020. 

Baca Juga: Ipsos Rilis Hasil Riset Kompetisi E-Commerce pada Periode Akhir 2021, Begini Hasilnya

Prospek manis ini juga didukung dengan peningkatan jumlah pembeli daring sebesar 88% yoy dari 17 juta pada tahun 2020, menjadi 32 juta pada tahun 2021. 

“Jadi kami optimistis seperti BI. Berkaca dari hasil Harbolnas kemarin saja ada kenaikan (transaksi e-commerce) yang sangat signifikan,” tandas Bima. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi