KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) pada semester pertama tahun ini mampu mengurangi kerugian hingga 59,8%. Pada semester I 2017 lalu, kerugian yang didera maskapai penerbangan milik pemerintah ini mencapai US$ 283,8 juta. Nah, di paruh pertama tahun ini kerugian menyusut menjadi US$ 114 juta. Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury menjelaskan, penurunan kerugian karena GIAA mampu meningkatkan pendapatan dan di waktu yang sama juga melakukan efisiensi pengeluaran. Tercatat pendapatan Garuda Indonesia naik 5,9% dari US$ 1,88 miliar di semester I 2017 menjadi US$ 1,99 di semester I 2018. Sementara pengeluaran Garuda Indonesia hanya naik tipis 0,3% menjadi US$ 2,1 miliar. “Di saat yang sama pengeluaran untuk avtur naik hingga 12% secara year on year,” kata Pahala, Senin (30/7).
Pangkas rute merugikan, kerugian Garuda Indonesia mengecil
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) pada semester pertama tahun ini mampu mengurangi kerugian hingga 59,8%. Pada semester I 2017 lalu, kerugian yang didera maskapai penerbangan milik pemerintah ini mencapai US$ 283,8 juta. Nah, di paruh pertama tahun ini kerugian menyusut menjadi US$ 114 juta. Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury menjelaskan, penurunan kerugian karena GIAA mampu meningkatkan pendapatan dan di waktu yang sama juga melakukan efisiensi pengeluaran. Tercatat pendapatan Garuda Indonesia naik 5,9% dari US$ 1,88 miliar di semester I 2017 menjadi US$ 1,99 di semester I 2018. Sementara pengeluaran Garuda Indonesia hanya naik tipis 0,3% menjadi US$ 2,1 miliar. “Di saat yang sama pengeluaran untuk avtur naik hingga 12% secara year on year,” kata Pahala, Senin (30/7).