KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tersengat tekanan pasar batubara, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) memangkas target produksi batubara di tahun ini. Tak hanya itu, ADRO juga merevisi anggaran belanja modal (capex) dan pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) operasional. ADRO pun telah melaporkan revisi target tersebut ke Bursa Efek Indonesia (BEI). Head of Corporate Communications Adaro Energy, Febriati Nadira mengungkapkan bahwa kondisi pasar yang kurang kondusif telah mendorong ADRO merevisi panduan tahun 2020 menjadi produksi 52 juta ton-54 juta ton, operasional EBITDA US$ 600 juta-US$ 800 juta, belanja modal US$ 200 juta-US$ 250 juta. Baca Juga: Tim pengawas tata niaga Nikel dibentuk, AP3I masih berharap penyesuaian formula harga
Pangkas target produksi dan capex, Adaro: Kami terus mengikuti perkembangan pasar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tersengat tekanan pasar batubara, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) memangkas target produksi batubara di tahun ini. Tak hanya itu, ADRO juga merevisi anggaran belanja modal (capex) dan pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) operasional. ADRO pun telah melaporkan revisi target tersebut ke Bursa Efek Indonesia (BEI). Head of Corporate Communications Adaro Energy, Febriati Nadira mengungkapkan bahwa kondisi pasar yang kurang kondusif telah mendorong ADRO merevisi panduan tahun 2020 menjadi produksi 52 juta ton-54 juta ton, operasional EBITDA US$ 600 juta-US$ 800 juta, belanja modal US$ 200 juta-US$ 250 juta. Baca Juga: Tim pengawas tata niaga Nikel dibentuk, AP3I masih berharap penyesuaian formula harga