JAKARTA. Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Laksamana Agus Suhartono legowo ketika anggaran untuk modernisasi alat utama sistem pertahanan (alutsista) sebesar Rp 678 miliar tak bisa cair. Perlu diketahui, anggaran ini diblokir Menteri Keuangan setelah Sekretaris Kabinet Dipo Alam melayangkan surat kepada Kementerian Keuangan. Agus mengapresiasi penggunaan anggaran tersebut mendapatkan pengawasan penggunaan dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP). "Karena ini (pemblokiran) menyangkut akuntabilitas, maka kami harus hargai semuanya itu,” kata Agus Suhartono saat berada di DPR RI, Jakarta, Kamis (6/12). Agus berharap, anggaran tersebut bisa dicairkan tanpa adanya mark up (penggelembungan dana) atau dan kongkalikong pemakaian anggaran. Mengenai adanya aksi pemblokiran anggaran itu, Agus mengaku tidak akan menghambat kinerja institusinya. "Karena ini demi akuntabilitas negara, maka kami harus ikuti," terang Agus dengan jawaban diplomasi.
Panglima TNI legowo ketika Menkeu blokir anggaran
JAKARTA. Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Laksamana Agus Suhartono legowo ketika anggaran untuk modernisasi alat utama sistem pertahanan (alutsista) sebesar Rp 678 miliar tak bisa cair. Perlu diketahui, anggaran ini diblokir Menteri Keuangan setelah Sekretaris Kabinet Dipo Alam melayangkan surat kepada Kementerian Keuangan. Agus mengapresiasi penggunaan anggaran tersebut mendapatkan pengawasan penggunaan dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP). "Karena ini (pemblokiran) menyangkut akuntabilitas, maka kami harus hargai semuanya itu,” kata Agus Suhartono saat berada di DPR RI, Jakarta, Kamis (6/12). Agus berharap, anggaran tersebut bisa dicairkan tanpa adanya mark up (penggelembungan dana) atau dan kongkalikong pemakaian anggaran. Mengenai adanya aksi pemblokiran anggaran itu, Agus mengaku tidak akan menghambat kinerja institusinya. "Karena ini demi akuntabilitas negara, maka kami harus ikuti," terang Agus dengan jawaban diplomasi.