JAKARTA. Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Laksamana Agus Suhartono menegaskan media dilarang untuk mendekat meski dengan alasan melakukan tugas jurnalistik meliput jatuhnya pesawat tempur jenis Hawk 200 di Riau. Satu alasan yang diungkapkan Agus, demi keselamatan. "Jangan sampai dia sedang bawa bom, kemudian mendekat meledak kemudian yang disalahkan nanti TNI AU. Demi keselamatan kita semua," ujarnya, Senin (16/10). Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Staf TNI AU (Kasau) Imam Sufaat menjelaskan ada pertimbangan kerahasiaan juga. “Sebetulnya ada kerahasiaannya juga,” ujarnya. Seperti diberitakan, pesawat tempur Hawk 200 jatuh di jatuh di permukiman Pandau Permai sekitar pukul 09.46, di Desa Pasir Putih, Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau. Pilot pesawat tempur dikabarkan selamat karena menggunakan kursi pelontar saat pesawat hilang kendali. Belum diketahui penyebab pasti dari kecelakaan itu.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Panglima TNI: Media dilarang liput jatuhnya Hawk
JAKARTA. Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Laksamana Agus Suhartono menegaskan media dilarang untuk mendekat meski dengan alasan melakukan tugas jurnalistik meliput jatuhnya pesawat tempur jenis Hawk 200 di Riau. Satu alasan yang diungkapkan Agus, demi keselamatan. "Jangan sampai dia sedang bawa bom, kemudian mendekat meledak kemudian yang disalahkan nanti TNI AU. Demi keselamatan kita semua," ujarnya, Senin (16/10). Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Staf TNI AU (Kasau) Imam Sufaat menjelaskan ada pertimbangan kerahasiaan juga. “Sebetulnya ada kerahasiaannya juga,” ujarnya. Seperti diberitakan, pesawat tempur Hawk 200 jatuh di jatuh di permukiman Pandau Permai sekitar pukul 09.46, di Desa Pasir Putih, Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau. Pilot pesawat tempur dikabarkan selamat karena menggunakan kursi pelontar saat pesawat hilang kendali. Belum diketahui penyebab pasti dari kecelakaan itu.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News