Pangsa pasar kredit mikro bank swasta tergerus



JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pangsa pasar kredit mikro bank swasta terus mengalami penurunan sejak tiga tahun terakhir. Hal ini terlihat dari data statistik perbankan Indonesia OJK pada Desember 2016.

Dari data tersebut terlihat bahwa pangsa pasar bank swasta di kredit mikro sejak 2014, 2015 dan 2016 masing-masing sebesar 18%, 15% dan 9,14% dari total kredit mikro perbankan.

Terakhir, pada Desember 2016, bank swasta mencatatkan penurunan penyaluran kredit mikro sebesar 30,64% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 16,7 triliun. Penurunan ini lebih tinggi dari penurunan kredit mikro bank swasta pada 2015 sebesar 30,64% yoy.


Jika dilihat lebih detail, penurunan penyaluran kredit mikro bank swasta ini dikontribusikan oleh penurunan kredit mikro empat bank swasta besar seperti Bank Danamon, Bank BTPN, Maybank Indonesia dan CIMB Niaga.

Berdasarkan dokumen analyst meeting kuartal IV 2016 yang baru-baru ini dipublikasikan, terlihat hampir seluruh bank swasta tersebut mengalami penurunan pertumbuhan kredit mikro.

Sebagai contoh, Bank BTPN sampai akhir kuartal IV 2016 mencatatkan penyaluran kredit mikro sebesar Rp 7,1 triliun atau turun 17,89% secara yoy. Maybank Indonesia dan CIMB Niaga juga mencatat hal yang sama yaitu masing-masing mengalami penurunan sebesar 35,71% yoy dan 71,05% yoy.

Bank BUMN justru mencatatkan kenaikan kredit mikro dari 2014 sampai 2016. Tercatat sampai akhir Desember 2016 berdasarkan data OJK, penyaluran kredit mikro bank pelat merah naik 19,3% yoy menjadi Rp 156,9 triliun.

Hal ini menyebabkan pangsa pasar bank BUMN bertambah gemuk dari sejak 2014. Sebagai gambaran pangsa pasar bank BUMN dari 2014, 2015 sampai 2016 masing-masing sebesar 76%, 80% dan 86%.

Kenaikan pangsa pasar kredit mikro bank BUMN ini disumbang oleh dua bank yaitu Mandiri dan BRI. Tercatat pada akhir 2016 lalu Bank Mandiri mencatat kenaikan kredit mikro sebesar 19,06% yoy menjadi Rp 50,6 triliun.

Bank BRI, bank spesialis UMKM juga mencatat kenaikan penyaluran kredit mikro sebesar 18,22% yoy menjadi Rp 211,5 triliun. Kenaikan kredit mikro bank BUMN ini salah satunya dikontribusikan oleh penyaluran KUR.

Beberapa bank BUMN mengaku pada 2017 optimistis, penyaluran kredit mikro bisa lebih tinggi. Hal ini salah satunya karena tahun ini pemerintah kembali menyalurkan KUR sebesar Rp 110 triliun atau naik Rp 10 triliun dibandingkan tahun sebelumnya.

Rohan Hafas, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri mengatakan untuk meningkatkan kredit mikro bank berkode BMRI ini akan menggarap sektor pedagang pasar dan industri pengolahan. “Selain itu kami akan memperluas jaringan mikro yang ada,” ujar Rohan kepada KONTAN, Rabu (1/3).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini