Pangsa pasar Semen Indonesia (SMGR) kian kokoh setelah akuisisi Holcim



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) untuk melakukan akusisi terhadap PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) berpeluang melejitkan pangsa pasar domestik SMGR.

Sekretaris Perusahaan SMGR, Agung Wiharto mengatakan, untuk pasar domestik perolehan pangsa pasar sendiri diprediksi akan naik cukup signifikan.

“Per bulan September 2018 lalu pangsa pasar SMGR sudah menyentuh angka 39,6%,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (13/11).


Lebih lanjut, Untuk SMCB sendiri pangsa pasar berada di level 15,2%. Artinya setelah akusisi ini, pangsa pasar dari Grup Semen Indonesia sendiri bisa menyentuh kisaran angka 55% dari total volume penjualan industri semen di Indonesia.

Melihat kondisi ini, Analis Panin Sekuritas, William Hartanto mengatakan, dalam persaingan bisnis SMGR akan kokoh berada di puncak dengan menguasai pangsa pasar domestik. Benar saja, jika melihat data volume penjualan semen per Agustus 2018, pemain terbesar kedua tercatat dihuni oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) dengan pangsa pasar sekitar 26,74%.

“Kedepannya diprediksi SMGR bisa memonopoli industri semen dalam negeri setelah akusisi ini,” ujar William kepada Kontan.

William sendiri merekomendasikan untuk masuk ke saham SMGR dengan target harga mencapai Rp 10.000 per saham. Sedangkan untuk SMCB pihaknya menyarankan untuk hold dan sell ketika harga menyentuh level Rp 2.300 per saham.

Sekadar informasi, diharapkan transaksi akusisi dapat rampung pada bulan Desember 2018 atau Januari 2019. Agung sendiri memperkirakan harga yang diperoleh SMGR dalam aksi ini di kisaran Rp 2.100- Rp2.200 per saham.

Terkait harga saham tender offer menurut Agung harga tersebut akan terbentuk berdasarkan aturannya yakni harga tertinggi setelah 90 hari setelah penandatanganan atau harga tertinggi setelah transaksi berakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia