JAKARTA. Turunnya pangsa pasar PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) bukan berarti membuat fundamentalnya jadi kurang menarik. Perusahaan masih punya sisa peluru untuk menjaga kinerjanya, yakni melalui segmen sigaret kretek mesin (SKM). Dari tiga segmen bisnis HMSP, hanya segmen SKM yang masih bertahan, bahkan cenderung meningkat. Segmen HMSP ini yang mencatat kenaikan pangsa pasar menjadi 76,7% pada semester I 2017. Posisi ini telah berubah dari sebelumnya 75,3% pada semester I 2016. Sementara, dua segmen bisnis lainnya justru loyo. Segmen sigaret kretek tangan (SKT) misalnya. Pangsa pasarnya per semester I tahun ini sebesar 17,8%, turun dari sebelumnya 18,6%. Demikian pula halnya dengan segmen sigaret putih mesin (SPM) yang pangsa pasarnya turun jadi 5,5% dari sebelumnya 6,1%. Joni Wintarja, analis NH Korindo Sekuritas mengatakan, HMSP memang tidak bisa berkelit dari tekanan faktor makro ekonomi. Potensi terus tergerusnya pangsa pasar HMSP masih besar. "Tapi, kami memperkirakan bahwa pangsa pasar HMSP masih akan tetap kuat, di atas 33%," ujar Joni. HMSP juga masih memiliki cara untuk mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar. Caranya, dengan menggenjot segmen SKM. Untuk saat ini memang telah terjadi perubahan tren konsumsi rokok. Konsumen masa kini lebih menyukai rokok dengan cita rasa yang kuat tapi memiliki lintingan yang rapih. Rokok jenis ini merupakan jenis rokok SKM. Pada saat yang bersamaan, segmen SKM HMSP juga terus menunjukkan porsi yang semakin besar dari total penjualan HMSP. Pada 2015 penjualan SKM HMSP mencapai 62,4% dari total penjualan. Sedangkan pada 2016 penjualan SKM telah mencapai 64% dari total penjualan. Diperkirakan bahwa pada 2017 HMSP mampu menjaga porsi SKM sebesar 65% dari total penjualan.
Pangsa pasar terkikis, saham HMSP tetap menarik
JAKARTA. Turunnya pangsa pasar PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) bukan berarti membuat fundamentalnya jadi kurang menarik. Perusahaan masih punya sisa peluru untuk menjaga kinerjanya, yakni melalui segmen sigaret kretek mesin (SKM). Dari tiga segmen bisnis HMSP, hanya segmen SKM yang masih bertahan, bahkan cenderung meningkat. Segmen HMSP ini yang mencatat kenaikan pangsa pasar menjadi 76,7% pada semester I 2017. Posisi ini telah berubah dari sebelumnya 75,3% pada semester I 2016. Sementara, dua segmen bisnis lainnya justru loyo. Segmen sigaret kretek tangan (SKT) misalnya. Pangsa pasarnya per semester I tahun ini sebesar 17,8%, turun dari sebelumnya 18,6%. Demikian pula halnya dengan segmen sigaret putih mesin (SPM) yang pangsa pasarnya turun jadi 5,5% dari sebelumnya 6,1%. Joni Wintarja, analis NH Korindo Sekuritas mengatakan, HMSP memang tidak bisa berkelit dari tekanan faktor makro ekonomi. Potensi terus tergerusnya pangsa pasar HMSP masih besar. "Tapi, kami memperkirakan bahwa pangsa pasar HMSP masih akan tetap kuat, di atas 33%," ujar Joni. HMSP juga masih memiliki cara untuk mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar. Caranya, dengan menggenjot segmen SKM. Untuk saat ini memang telah terjadi perubahan tren konsumsi rokok. Konsumen masa kini lebih menyukai rokok dengan cita rasa yang kuat tapi memiliki lintingan yang rapih. Rokok jenis ini merupakan jenis rokok SKM. Pada saat yang bersamaan, segmen SKM HMSP juga terus menunjukkan porsi yang semakin besar dari total penjualan HMSP. Pada 2015 penjualan SKM HMSP mencapai 62,4% dari total penjualan. Sedangkan pada 2016 penjualan SKM telah mencapai 64% dari total penjualan. Diperkirakan bahwa pada 2017 HMSP mampu menjaga porsi SKM sebesar 65% dari total penjualan.