KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD II) atau
rights issue yang dilakukan PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (
PANI) dinilai bakal berdampak positif ke kinerja perusahaan. PANI resmi bakal melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD II) atau
rights issue sebanyak 8 miliar lembar saham. Hal tersebut diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta Utara, Jumat (15/9). Penerbitan 8 miliar saham itu setara dengan 37,16% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah
rights issue. Nilai nominal yang dipatok Rp100 per saham.
Presiden Komisaris PANI, Phiong Phillipus Darma mengatakan, PANI kemungkinan akan mengincar dana hingga Rp 11 triliun dari
rights issue. Namun, Phillipus menegaskan, harga pelaksanaan dan total dana himpunan masih dalam pembicaraan.
Baca Juga: PANI Bakal Lakukan Rights Issue 8 Miliar Saham, Begini Prospek Kinerjanya “Masih dipertimbangkan, tapi saham yang dilepas tidak akan lebih dari 8 miliar saham,” ungkapnya saat ditemui seusai konferensi pers, Jumat (15/9). Terkait jadwal,
Corporate Secretary & Shareholder Relations perseroan Christy Grassela mengatakan, pihaknya masih belum memutuskan lebih lanjut. “Jadwalnya belum
fix. Kami masih melakukan komputasi dan registrasi dengan otoritas,” ujarnya dalam kesempatan yang sama.
Technical Analyst Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora mengatakan, aksi korporasi ini berdampak positif. Sebab,
rights issue ini bertujuan untuk mengakuisisi sejumlah anak perusahaan untuk memperluas skala proyek perseroan di PIK 2. Right issue juga membuat struktur permodalan PANI semakin kuat, meningkatkan laba dan penjualan, serta meningkatkan sset.
Baca Juga: Simak Arah IHSG dan Rekomendasi Saham Pilihan di Pekan FOMC The Fed & RDG BI “Dengan prospek PANI ke depannya yang baik dari aksi korporasi, hal itu akan membuat
rights issue bisa terserap,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (15/9). Namun, Andhika merekomendasikan
sell on strength untuk jangka pendek dengan target penurunan ke Rp 3.780-Rp 3. 900 per saham.
“Pergerakan PANI masih dalam fase
uptrend, namun dalam jangka pendek berpeluang untuk koreksi sehat,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi