Panik, Maskapai Penerbangan Berebut Alihkan Penerbangan Pasca Serangan Rudal Iran



KONTAN.CO.ID - PARIS. Setelah Iran menembakkan rudal balistik ke Israel pada hari Selasa (2/10/2024), terjadi kepanikan di Timur Tengah. 

Negara-negara tetangga Israel menutup wilayah udara dan awak maskapai berebut mengalihkan penerbangan untuk menghindari konflik yang kian meningkat.

Melansir Reuters, seorang juru bicara layanan pelacakan FlightRadar24 mengatakan penerbangan dialihkan "ke mana pun yang mereka bisa". 


Sementara, cuplikan lalu lintas regional menunjukkan penerbangan menyebar dalam lengkungan lebar ke utara dan selatan, dengan banyak yang bertemu di Kairo dan Istanbul.

FlightRadar24 mengatakan Istanbul dan Antalya di Turki selatan menjadi padat, memaksa beberapa maskapai penerbangan mengalihkan penerbangan ke selatan.

Pada hari Selasa, data menunjukkan, sekitar 80 penerbangan, yang dioperasikan oleh maskapai seperti Emirates, British Airways, Lufthansa, Qatar Airways dan menuju pusat-pusat utama Timur Tengah seperti Dubai, Doha dan Abu Dhabi, dialihkan ke tempat-tempat seperti Kairo dan kota-kota Eropa.

Banyak maskapai penerbangan juga telah menangguhkan penerbangan ke wilayah tersebut atau menghindari penggunaan wilayah udara yang terkena dampak.

Baca Juga: Iran Bersiap Menghadapi Serangan Israel

Iran melancarkan serangan sebagai balasan atas kampanye Israel terhadap sekutu Hizbullah Teheran di Lebanon. Sementara, Israel bersumpah akan memberikan "respons menyakitkan" terhadap musuhnya.

Sebelumnya, Eurocontrol, badan pengawas lalu lintas udara pan-Eropa, telah memperingatkan pilot tentang konflik yang meningkat.

"Serangan rudal besar telah diluncurkan terhadap Israel dalam beberapa menit terakhir," katanya dalam buletin navigasi yang mendesak. "Saat ini seluruh negara berada di bawah peringatan rudal."

Tak lama kemudian, diumumkan penutupan wilayah udara Yordania dan Irak, serta penutupan titik penyeberangan utama ke wilayah udara yang dikendalikan oleh Siprus.

Buletin pilot Irak mengatakan wilayah udaranya yang dikendalikan Baghdad ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut, karena masalah keamanan.

Kementerian transportasi Irak kemudian membuka kembali wilayah udaranya untuk penerbangan sipil menggunakan bandaranya.

Di X, FlightRadar24 mengatakan, "Akan butuh waktu sebelum penerbangan kembali aktif di sana."

Baca Juga: Klaim Amerika: Kapal Perang AS Bantu Mencegat Rudal Iran yang Menyerang Israel

Menurut kantor berita negara Yordania, Yordania juga membuka kembali wilayah udaranya setelah ditutup menyusul serangan rudal Iran ke Israel.

Wilayah udara Lebanon akan ditutup untuk lalu lintas udara selama dua jam pada hari Selasa, kata Menteri Transportasi Ali Hamie pada X.

Gangguan terbaru ini diperkirakan akan memberikan pukulan lebih lanjut bagi industri yang sudah menghadapi pembatasan karena konflik antara Israel dan Hamas, serta Rusia dan Ukraina.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie