Panin AM Catat AUM Reksadana Saham Paling Tinggi pada Kuartal I 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana kelolaan alias asset under management (AUM) reksadana saham di Panin Asset Management (AM) tercatat paling tinggi di kuartal I tahun 2023.

Direktur Panin Asset Management (Panin AM) Rudiyanto mengatakan, AUM reksadana Panin AM pada Maret 2023 sebesar Rp 14,68 triliun.

Sementara, AUM reksadana Panin AM pada Desember 2022 adalah Rp 14,79 triliun. Artinya, capain Panin AM pada kuartal I 2023 ini turun 0,74%.


Jika dilihat dari capaian AUM per jenis reksadananya, reksadana saham mencatatkan perolehan AUM paling tinggi di kuartal I 2023, yaitu sebesar Rp 6,18 triliun.

Pada Desember 2022, AUM reksadana saham sebesar Rp 6,21 triliun. Artinya, terjadi penurunan sebesar 0,5%.

Baca Juga: Panin Asset Management Bakal Rilis Reksadana Saham Syariah Global

AUM reksadana campuran di Maret 2023 sebesar Rp 2,8 triliun. Sementara, AUM reksadana campuran pada Desember 2022 sebesar Rp 2,8 triliun.

Kemudian, AUM reksadana pendapatan tetap di Maret 2023 sebesar Rp 1,35 triliun. Sementara, AUM reksadana pendapatan tetap pada Desember 2022 sebesar Rp 1,36 triliun

Lalu, AUM reksadana terproteksi di Maret 2023 sebesar Rp 3,47 triliun. Sementara, AUM reksadana terproteksi pada Desember 2022 sebesar Rp 3,65 triliun.

“AUM reksadana pasar uang di Maret 2023 sebesar Rp 755,81 miliar. Sedangkan, reksadana pasar uang pada Desember 2022 sebesar Rp 763,84 miliar,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (3/4).

Rudiyanto mengatakan, reksadana Panin AM yang kinerjanya tumbuh paling tinggi di Q1 2023 adalah reksa dana pendapatan tetap Panin AM.

Range kinerja reksadana pendapatan tetap Panin AM tumbuh sebesar 1,1% - 2,32%.

“AUM yang kenaikannya paling tinggi jika dibandingkan dengan AUM Desember 2022 juga adalah reksadana pendapatan tetap, dengan kenaikan AUM sebesar Rp 111 miliar,” katanya.

Menurut Rudiyanto, sentimen yang mempengaruhi kenaikan kinerja reksadana pendapatan tetap adalah view penurunan suku bunga global yang diikuti dengan penurunan tingkat inflasi.

Sementara, range kinerja reksadana saham adalah -1,65% sampai dengan +3,27%. Lalu, range kinerja reksadana campuran adalah -2,58% sampai dengan +1,46%.

“Lalu, range kinerja reksadana pasar uang tumbuh 0,80% – 0,83%,” paparnya.

Baca Juga: Begini Strategi Manajer Investasi Kelola AUM Reksadana yang Sedang dalam Tren Turun

Rudiyanto mengaku optimistis bahwa reksadana yang berbasis obligasi memiliki prospek yang baik tahun 2023.

“Sebab, terdapat potensi penurunan suku bunga acuan The Fed di semester 2 tahun 2023,” ungkapnya.

Lalu, ketika suku bunga sudah mencapai puncaknya, maka hal itu juga bisa menjadi sentimen positif untuk reksadana saham.

“Secara YTD, IHSG memiliki price earning ratio (PER) yang masih cukup murah. Hal itu ditambah terdapat potensi growth yang masih sangat baik di tahun ini,” tutur Rudiyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto