JAKARTA. Sama seperti tahun lalu, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Panin Tbk (PNBN) tahun ini juga memutuskan tidak membagikan dividen. Laba bersih konsolidasi Bank Panin tahun 2011 yang sebesar Rp 2,053 triliun seluruhnya digunakan sebagai laba ditahan untuk meningkatkan permodalan dalam rangka pengembangan usaha ke depan. Tahun lalu laba bersih Bank Panin meningkat 41,7% dibandingkan 2010 yang sebesar Rp 1,26 triliun. Sementara itu, rasio kecukupan modal (CAR) Bank Panin per akhir 2011 sebesar 17,45% dengan nilai mencapai Rp 19,78 triliun. Salah satu pengembangan yang dilakukan tahun ini adalah penambahan kantor cabang sebanyak 30-40 kantor di seluruh Indonesia. Direktur Finansial Institution dan International Bank Panin Hendrawan Danusaputra menuturkan untuk penambahan tersebut dana yang disiapkan Panin mencapai Rp 100 miliar. "Tahun lalu kami menambah 24 cabang. Tahun ini kami lanjutkan tambah lagi dengan fokus 50% di Jawa dan sisanya di luar Jawa," ujar Hendrawan, Senin (9/4) usai RUPST Bank Panin. Per akhir Desember 2011 Bank Panin telah memiliki 450 kantor cabang di seluruh Indonesia. Ia melanjutkan, penambahan kantor cabang tersebut diharapkan akan ikut mendorong peningkatan dana pihak ketiga Bank Panin, khususnya dana murah. Saat ini komposisi dana murah dan dana mahal Bank Panin sebesar 55% dan 45%. Tahun ini, perseroan berharap komposisi tersebut berubah menjadi 60% dan 40%. "Tahun ini kami targetkan DPK tumbuh 15%," ujar Hendrawan. Per Desember 2011 total DPK Bank Panin sebanyak Rp 85,7 triliun. Sementara itu, target pertumbuhan kredit tahun ini diperkirakan mencapai 20%-25% dibandingkan capaian tahun 2011 yang sebesar Rp 75,7 triliun. Bank Panin masih mengandalkan pertumbuhan kredit tahun ini dari sektor ritel, yaitu konsumer dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Tahun lalu kedua jenis kredit tersebut mengambil porsi 67% dari total portofolio kredit Bank Panin.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Panin Bank kembali tahan dividen
JAKARTA. Sama seperti tahun lalu, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Panin Tbk (PNBN) tahun ini juga memutuskan tidak membagikan dividen. Laba bersih konsolidasi Bank Panin tahun 2011 yang sebesar Rp 2,053 triliun seluruhnya digunakan sebagai laba ditahan untuk meningkatkan permodalan dalam rangka pengembangan usaha ke depan. Tahun lalu laba bersih Bank Panin meningkat 41,7% dibandingkan 2010 yang sebesar Rp 1,26 triliun. Sementara itu, rasio kecukupan modal (CAR) Bank Panin per akhir 2011 sebesar 17,45% dengan nilai mencapai Rp 19,78 triliun. Salah satu pengembangan yang dilakukan tahun ini adalah penambahan kantor cabang sebanyak 30-40 kantor di seluruh Indonesia. Direktur Finansial Institution dan International Bank Panin Hendrawan Danusaputra menuturkan untuk penambahan tersebut dana yang disiapkan Panin mencapai Rp 100 miliar. "Tahun lalu kami menambah 24 cabang. Tahun ini kami lanjutkan tambah lagi dengan fokus 50% di Jawa dan sisanya di luar Jawa," ujar Hendrawan, Senin (9/4) usai RUPST Bank Panin. Per akhir Desember 2011 Bank Panin telah memiliki 450 kantor cabang di seluruh Indonesia. Ia melanjutkan, penambahan kantor cabang tersebut diharapkan akan ikut mendorong peningkatan dana pihak ketiga Bank Panin, khususnya dana murah. Saat ini komposisi dana murah dan dana mahal Bank Panin sebesar 55% dan 45%. Tahun ini, perseroan berharap komposisi tersebut berubah menjadi 60% dan 40%. "Tahun ini kami targetkan DPK tumbuh 15%," ujar Hendrawan. Per Desember 2011 total DPK Bank Panin sebanyak Rp 85,7 triliun. Sementara itu, target pertumbuhan kredit tahun ini diperkirakan mencapai 20%-25% dibandingkan capaian tahun 2011 yang sebesar Rp 75,7 triliun. Bank Panin masih mengandalkan pertumbuhan kredit tahun ini dari sektor ritel, yaitu konsumer dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Tahun lalu kedua jenis kredit tersebut mengambil porsi 67% dari total portofolio kredit Bank Panin.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News