JAKARTA. Bank Panin menegaskan bahwa pihaknya belum memastikan akan membuka layanan bank tanpa kantor (Laku Pandai) pada tahun ini. Sebab Bank Panin masih melakukan kajian terkait manajemen risiko. Menurut Muhammad Herwidayatmo, Direktur Utama Bank Panin, tahun ini pihaknya memang belum terburu-buru untuk membuka layanan bank tanpa kantor atau lazim disebut Laku Pandai (Branchless Banking). "Kita masih mengkaji dulu untuk saat ini. Baik dari sisi manajemen risiko maupun kebutuhan Bank Panin," kata Herwidayatmo. Mantan Wakil Direktur Utama Bank Permata ini menegaskan pihaknya mungkin saja akan menerapkan layanan branchless banking di masa yang akan datang. Namun kesiapan dari segi manajemen risiko harus sudah terpenuhi. "Sementara ini dari segi ini, kami belum siap," pungkas Herwidayatmo. Sebagaimana diketahui, akhir tahun lalu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengeluarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 19/POJK.03/2014 tentang Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif. Tujuannya adalah meningkatkan penetrasi perbankan di pasar keuangan Indonesia yang masih rendah di tengah masyarakat. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Panin belum akan terapkan Laku Pandai tahun ini
JAKARTA. Bank Panin menegaskan bahwa pihaknya belum memastikan akan membuka layanan bank tanpa kantor (Laku Pandai) pada tahun ini. Sebab Bank Panin masih melakukan kajian terkait manajemen risiko. Menurut Muhammad Herwidayatmo, Direktur Utama Bank Panin, tahun ini pihaknya memang belum terburu-buru untuk membuka layanan bank tanpa kantor atau lazim disebut Laku Pandai (Branchless Banking). "Kita masih mengkaji dulu untuk saat ini. Baik dari sisi manajemen risiko maupun kebutuhan Bank Panin," kata Herwidayatmo. Mantan Wakil Direktur Utama Bank Permata ini menegaskan pihaknya mungkin saja akan menerapkan layanan branchless banking di masa yang akan datang. Namun kesiapan dari segi manajemen risiko harus sudah terpenuhi. "Sementara ini dari segi ini, kami belum siap," pungkas Herwidayatmo. Sebagaimana diketahui, akhir tahun lalu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengeluarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 19/POJK.03/2014 tentang Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif. Tujuannya adalah meningkatkan penetrasi perbankan di pasar keuangan Indonesia yang masih rendah di tengah masyarakat. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
