Panin Finansial dan ANZ Membantah, BI Mengaku Sudah Mendengar



JAKARTA. Satu lagi kabar panas beredar di pasar finansial Indonesia. Keluarga Gunawan dikabarkan bakal melepaskan 44,68% sahamnya di PT Panin Bank Tbk (PNBN). Keluarga Gunawan diperkirakan bisa meraup dana segar sebesar US$ 1,4 miliar dari penjualan saham tersebut.

Sumber Reuters yang mengaku mengetahui transaksi ini mengungkapkan, keluarga Gunawan telah menunjuk UBS untuk mengawal penjualan sahamnya di Panin Bank. "Australia and New Zealand Banking Group Ltd (ANZ) adalah kandidat utama pembeli saham tersebut," ujarnya. Pasalnya, saat ini ANZ telah memiliki 38,5% saham di Panin Bank.

Rumor panas ini mendongkrak harga saham PNBN. Pada penutupan perdagangan Rabu (19/5), harga saham PNBN naik Rp 20 menjadi Rp 1.220 per saham. Volume perdagangan sahamnya juga naik tajam menjadi 28,46 juta saham. Padahal, rata-rata volume transaksi saham PNBN hanya 1 juta - 3 juta saham sehari.


Sekadar informasi, keluarga Gunawan memiliki Panin Bank melalui PT Panin Finansial Tbk (PNLF). Berdasarkan laporan keuangan kuartal I-2010 PNBN yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Panin Finansial memiliki 44,68% saham di Bank Panin. Sisanya, Vonraint N0.1103 PTY Ltd 38,82% dan publik 16,50%.

Sayangnya, kabar panas ini ditepis oleh Fadjar Gunawan, Direktur Utama Panin Finansial. "Saya tidak tahu mengenai rumor tersebut," ujar putra dari Mu'min Ali Gunawan ini, Rabu (19/5).

Ketika dikonfirmasi, ANZ pun enggan menanggapi kabar ini. "Tidak pantas bagi kami mengomentari rumor tentang kepemilikan saham pihak lain di Panin," kata Paul Edwards, Group General Manager Corporate Communications ANZ dalam surat elektroniknya kepada KONTAN, Rabu (19/5). Saat ini, ANZ akan fokus pada investasinya di ANZ Panin dan penyelesaian akuisisi bisnis ritel dan komersial RBS di Indonesia yang bakal tuntas Juni mendatang.

Meski keduabelah pihak membantah kabar ini, Bank Indonesia (BI) justru mengaku sudah mendengar rencana tersebut. "Rencana itu sudah saya dengar tapi belum ada surat resminya," kata Joni Swastanto, Direktur Perizinan dan Informasi Perbankan BI. Maklum, kabar serupa memang pernah beredar beberapa waktu lalu.

Jika kabar ini benar, BI harus melihat status ANZ. "Jika ANZ bukan pemegang saham pengendali, dia harus fit and proper. Saya akan lihat besok," tandas Joni. Kalau memang keluarga Gunawan melepaskan sahamnya di PNBN, berakhir sudah kepemilikan saham keluarga di perbankan kita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test