Panin Sekuritas Pertahankan Rating Buy MAPI, Begini Ulasannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) diperkirakan akan lebih konservatif dalam ekspansi di 2024. Meski begitu, MAPI diproyeksikan mampu mencetak perbaikan laba bersih.

Analis Panin Sekuritas Andhika Audrey menilai, tahun ini MAPI akan mengalami koreksi pada pos laba bersih. Laba bersih MAPI pada 2023 diperkirakan sebesar Rp 2,03 triliun atau turun 3,4% YoY.

Hal ini seiring gencarnya ekspansi yang dilakukan MAPI sepanjang tahun ini. Terlihat, margin operasional turun ke level 10,8% hingga September 2023 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya di 11,6%.


"Selain itu juga efek tidak adanya diskon sewa yang diberikan landlord pasca dicabutnya PPKM," tulis Andhika dalam riset Rabu (6/12).

Baca Juga: Kinerja Emiten Ritel Diprediksi Positif, Simak Rekomendasi Saham ACES dan MAPI

Meski laba bersih tertekan, pendapatan MAPI diproyeksikan tetap tumbuh, yang juga efek dari pembukaan gerai baru. Panin Sekuritas memprediksi pendapatan MAPI di akhir 2023 mencapai Rp 33,14 triliun atau tumbuh 23,1% YoY.

Untuk tahun depan, Andhika menyebut MAPI masih akan melangsungkan ekspansi gerai baru. Adapun fokus perseroan pada speciality store khususnya FnB, seperti Starbucks dan Subway.

Meski begitu, ia menilai ekspansi yang dilakukan MAPI tidak akan seagresif tahun ini. Pandangan itu menyusul kondisi makro ekonomi Indonesia yang akan menjadi pertimbangan perseroan dalam melakukan ekspansi gerai.

Adanya 'cooling down' dalam ekspansi tak menurunkan pandangan Panin Sekuritas terhadap prospek MAPI di 2024. Andhika masih mempertahankan outlook positif atas MAPI di tahun depan.

MAPI memiliki kemampuan untuk menangkap pasar yang luas dengan jumlah gerai offline yang dimiliki. Panin Sekuritas mencatat, MAPI memiliki sekitar 3.008 gerai.

Apalagi, kata Andhika, saat ini terjadi pergeseran perilaku belanja masyarakat pasca turunnya atau dicabutnya insentif untuk market online dan kembali ke offline store.

Menurut data Nielsen, pertumbuhan nilai transaksi e-Commerce global melambat pada 2023 ke level 8,3%. Pada tahun 2022, tercatat pertumbuhannya sebesar 16,2%.

Meski mulai fokus ke gerai offline, produk-produk MAPI juga tetap terintegrasi dengan omnichannel yang dimiliki oleh Perseroan. "Ini seiring tujuan MAPI adalah menangkap semua target konsumen kedalam ekosistemnya," sebutnya.

Lalu MAPI bekerjasama dengan perusahaan berbasis data AI yang membantu dalam efisiensi operiasional yakni Blue Yonder. Andhika menilai, dengan kerjasama dan kemampuan MAPI tersebut telah meningkatkan siklus penjualan menjadi semakin cepat yang menghasilkan tingkat persediaan lebih efisien, serta pada akhirnya akan lebih banyak produk-produk baru pada gerai MAPI.

"Tercermin dari inventory level pada 2022 sebanyak 102 hari dibandingkan 2021 sebanyak 125, dan di 2020 sebesar 152," imbuhnya.

Baca Juga: Jelang Nataru, Begini Rekomendasi Saham ACES dan MAPI

Andhika melihat. MAPI memiliki bargain power terkait sewa terhadap pusat perbelanjaan. Ini tak lepas dari status MAPI sebagai pemegang 150 brand ekslusif di Indonesia yang merupakan representatif dari para principal multibrand itu sendiri.

Karenanya, dengan kemampuan MAPI membawa traffic bagi pusat perbelanjaan memungkinkan perseroan memiliki 'power' yang akan menguntungkan perseroan dari sisi sewa terhadap pusat perbelanjaan.

Selain itu, saat ini MAPI hadir di tujuh negara Asean dan terus memperluas bisnisnya di mancanegara. Hingga September 2023, porsi penjualan overseas MAPI mencapai 12% yang menandakan adanya pertumbuhan permintaan dari mancanegara.

Terbaru MAPI juga bekerjasama dengan Frasers Grup melalui Sports Direct Malaysia yang memberikan kesempatan kepada perseroan untuk memperkenalkan dan mengoperasikan brand tersebut ke Indonesia.

Dari berbagai hal itu, Panin Sekuritas mempertahankan rekomendasi buy saham MAPI dengan target harga Rp 2.100. "Namun perlu diwaspadai akan adanya efek dari boikot yang kami proyeksikan akan mempengaruhi terbatas kinerja kuartal IV 2023," imbuhnya.

 
MAPI Chart by TradingView

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat