JAKARTA. Perbankan syariah punya segudang pekerjaan rumah hingga akhir tahun nanti. Pasalnya, di tengah kondisi pengetatan likuiditas, perbankan syariah juga menghadapi risiko kenaikan pembiayaan bermasalah. Mengacu data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) per Juni 2014, tingkat pembiayaan bermasalah alias non performing finance (NPF) perbankan syariah sudah mencapai 3,48%. Padahal, pada periode sama tahun lalu, rasionya masih 2,64%. Jika dibandingkan posisi akhir tahun lalu yang sebesar 2,62%, kenaikannya juga signifikan. Secara nominal, NPF perbankan syariah sebesar Rp 6,55 triliun sepanjang paruh pertama tahun ini, naik 45% dari posisi Rp 4,51 triliun di periode sama di tahun lalu. Sebagai gambaran, selama semester I-2014, perbankan syariah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 187,88 triliun, naik tipis 9,7% dibandingkan periode sama tahun lalu. Riyanto, Direktur Utama Bank Syariah Bukopin (BSB), mengatakan, pihaknya menjaga tingkat pembiayaan bermasalah di bawah level aman 5%. "Saat ini NPF BSB masih di bawah 5%," terang Riyanto kepada KONTAN, akhir pekan lalu. Di akhir tahun lalu, NPF BSB berada pada level 4,27%, turun dari posisi 4,59% di akhir tahun 2012.
Panin Syariah dan Bukopin Syarah meredam NPF
JAKARTA. Perbankan syariah punya segudang pekerjaan rumah hingga akhir tahun nanti. Pasalnya, di tengah kondisi pengetatan likuiditas, perbankan syariah juga menghadapi risiko kenaikan pembiayaan bermasalah. Mengacu data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) per Juni 2014, tingkat pembiayaan bermasalah alias non performing finance (NPF) perbankan syariah sudah mencapai 3,48%. Padahal, pada periode sama tahun lalu, rasionya masih 2,64%. Jika dibandingkan posisi akhir tahun lalu yang sebesar 2,62%, kenaikannya juga signifikan. Secara nominal, NPF perbankan syariah sebesar Rp 6,55 triliun sepanjang paruh pertama tahun ini, naik 45% dari posisi Rp 4,51 triliun di periode sama di tahun lalu. Sebagai gambaran, selama semester I-2014, perbankan syariah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 187,88 triliun, naik tipis 9,7% dibandingkan periode sama tahun lalu. Riyanto, Direktur Utama Bank Syariah Bukopin (BSB), mengatakan, pihaknya menjaga tingkat pembiayaan bermasalah di bawah level aman 5%. "Saat ini NPF BSB masih di bawah 5%," terang Riyanto kepada KONTAN, akhir pekan lalu. Di akhir tahun lalu, NPF BSB berada pada level 4,27%, turun dari posisi 4,59% di akhir tahun 2012.