JAKARTA. PT Panin Bank Syariah (PBS) Tbk memproyeksikan akan masuk kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) II pada akhir semester pertama tahun ini. Direktur Utama Panin Bank Syariah, Deny Hendrawati mengungkapkan, pada akhir Juni ini, PBS akan masuk ke BUKU II dengan modal inti berkisar Rp 1 triliun-Rp 5 triliun. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar hari ini (18/6), Deny mengungkapkan, bank dengan kode emiten PNBS telah menambah modal dasar menjadi Rp 3,9 triliun, berdasarkan persetujuan modal dasar. Per akhir Desember 2013, Panin Bank Syariah baru memiliki modal dasar Rp 2 triliun. Deny menyatakan, pemegang saham telah memiliki komitmen untuk meningkatkan modal perseroan. Lebih lanjut Deny mengungkapkan, masuknya perseroan ke BUKU II akan memperluas usaha bisnis. Salah satu keuntungan masuknya Panin Bank Syariah ke BUKU II adalah dibolehkannya perseroan mengelola dana valuta asing (valas). Hal ini merujuk pada tujuan perseroan untuk menjadi bank penerima setoran biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPS BPIH). Selain itu, Panin Syariah juga perlu mendorong pengembangan teknologi informasi (TI) berupa layanan electronic banking. "Ini perlu diperkuat seiring dengan pengembangan jaringan," jelas Deny di Jakarta, Rabu (18/6). Pengembangan TI ini juga didukung oleh pemegang saham baru PBS, yaitu Dubai Islamic Bank PJSC, Uni Emirat Arab (DIB) yang telah membeli 24,9% kepemilikan saham. Oleh DIB, perseroan dijanjikan pengembangan di bidang TI. "Karena mereka memiliki standar internasional yang sangat bagus di bidang TI," katanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Panin Syariah optimis masuk BUKU II akhir Juni ini
JAKARTA. PT Panin Bank Syariah (PBS) Tbk memproyeksikan akan masuk kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) II pada akhir semester pertama tahun ini. Direktur Utama Panin Bank Syariah, Deny Hendrawati mengungkapkan, pada akhir Juni ini, PBS akan masuk ke BUKU II dengan modal inti berkisar Rp 1 triliun-Rp 5 triliun. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar hari ini (18/6), Deny mengungkapkan, bank dengan kode emiten PNBS telah menambah modal dasar menjadi Rp 3,9 triliun, berdasarkan persetujuan modal dasar. Per akhir Desember 2013, Panin Bank Syariah baru memiliki modal dasar Rp 2 triliun. Deny menyatakan, pemegang saham telah memiliki komitmen untuk meningkatkan modal perseroan. Lebih lanjut Deny mengungkapkan, masuknya perseroan ke BUKU II akan memperluas usaha bisnis. Salah satu keuntungan masuknya Panin Bank Syariah ke BUKU II adalah dibolehkannya perseroan mengelola dana valuta asing (valas). Hal ini merujuk pada tujuan perseroan untuk menjadi bank penerima setoran biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPS BPIH). Selain itu, Panin Syariah juga perlu mendorong pengembangan teknologi informasi (TI) berupa layanan electronic banking. "Ini perlu diperkuat seiring dengan pengembangan jaringan," jelas Deny di Jakarta, Rabu (18/6). Pengembangan TI ini juga didukung oleh pemegang saham baru PBS, yaitu Dubai Islamic Bank PJSC, Uni Emirat Arab (DIB) yang telah membeli 24,9% kepemilikan saham. Oleh DIB, perseroan dijanjikan pengembangan di bidang TI. "Karena mereka memiliki standar internasional yang sangat bagus di bidang TI," katanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News