Panorama Destination (PDES) mempercantik layanan untuk wisman di semester II



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk (PDES) mendongkrak layanan tour kepada sejumlah wisatawan asing selama periode semester kedua tahun ini. Menurut perusahaan yang lebih dikenal dengan nama Panorama Destination ini, banyak kunjungan turis ke Tanah Air selama periode ini. 

"Jumlah kunjungan wisatawan seperti dari Eropa, USA dan Kanada biasa bertumbuh cukup besar di periode ini," kata Sekretaris Perusahaan PDES AB Sadewa, Selasa (25/9).

Hingga akhir 2018, Panorama Destination menargetkan pertumbuhan jumlah kunjungan turis asing ke Indonesia sebesar 15% hingga 20% ketimbang tahun lalu yang secara keseluruhan sekitar 250.000 orang.


Dengan cara ini, anak usaha PT Panorama Setrawisata Tbk (PANR) berniat berbenah kinerja keuangan yang cenderung lemah di semester I lalu. 

Selain itu, Panorama juga berencana memperkuat lini bisnis regionalnya. Apalagi, perusahaan baru saja meresmikan cabang operasional di Malaysia pada bulan Juli 2018 dan sebelumnya pada 2017, cabang operasional sudah dibuka di Singapura.

Sementara untuk Indonesia telah ada tujuh cabang operasional yang tersebar di Jakarta, Medan, Yogyakarta, Lombok, Bali, Labuan Bajo dan Makassar.

"Kalau untuk Vietnam, Filipina dan Thailand masih dalam perencanaan. Upaya ini dilakukan untuk memberi pilihan bagi wisatawan manca negara untuk dapat mengunjungi negara-negara di kawasan Asia Tenggara," kata Sadewa.

PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk memang membukukan kinerja kurang cantik selama semester I lalu. Perusahaan membukukan kenaikan tipis dari sisi pendapatan 0,16% menjadi Rp 213,98 miliar dari Rp 213,62 miliar pada periode Juni 2017.

Laba bersihnya pada Juni 2018 terjun bebas 49% menjadi Rp 2,19 miliar dari Rp 4,32 miliar pada Juni 2017.

 Sadewa mengungkapkan, penurunan yang cukup drastis dari sisi laba bersih disebabkan oleh pembukaan kantor PDES Malaysia memerlukan biaya sehingga ikut menekan laba bersih.

"Selain itu, ditambah dampak erupsi gunung agung dan gempa di Lombok juga ikut menekan performance penjualan paket wisata perusahaan pada semester I 2018," kata dia, Selasa (25/9).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia